ofra voi

ofra voi

29
January

Jambi memiliki potensi wisata alam yang sangat indah. Baik dari alam maupun budayanya. Banyak destinasi wisata di Jambi yang bisa dieksplor, mulai dari  gunung, danau, air terjun, air panas, gua, geopark ataupun berbagai wisata modern yang kini tengah dikembangkan. Salah satunya Telaga Biru yang ada di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Jambi. Telaga ini berada di ketinggian 2033 Meter diatas permukaan laut, masih termasuk kawasan Hutan Produksi Lainnya (HPL) yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Wisatawan yang datang ke sini akan disuguhi keindahan alam yang khas. Airnya berwarna biru dan jernih. Anda bisa melihat hingga ke dasar telaga. Udaranya juga sejuk karena dibalut rimbunnya pepohonan yang ada di sekitarnya

Ada juga pohon tumbang yang membentang di antara telaga biru, pohon itu dijadikan sebagai jembatan menuju pondok yang sudah dibangun oleh warga setempat untuk beristirahat. Keberadaan pohon tumbang itu justru menjadi spot menarik untuk mengambil angel foto yang instagramable. Menurut cerita warga setempat, telaga ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Desa Tanjung Alam yang sedang berburu burung di sekitar hutan adat. Salah satu warga tersebut kemudian menceritakan penemuannya itu ke warga desa lain. Namun Bupati Merangin menggantinya menjadi danau Biru ketika ia berkunjung tahun 2016 lalu.

Dari Kota Jambi, Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat menuju Kabupaten Merangin. Dari pusat kota Kabupaten Merangin, yaitu Bangko, Anda harus menempuh perjalanan lagi ke Desa Tanjung Alam, Kecamatan Sungai Tenang. Karena letak Telaga Biru ada di sekitar Gunung Masurai, Anda harus menempuh lagi perjalanan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 1-2 jam. Selain menyiapkan fisik yang sehat, Anda juga disarankan membawa perbekalan yang cukup. Lebih asyik jika berkunjung ke sini ramai-ramai dengan teman-teman, jadi perjalanan akan terasa lebih menyenangkan. Dari Desa Tanjung Alam Jangkat, perjalanan menuju Telaga Biru dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 7 jam, atau 3 jam dengan menggunakan kendaraan roda dua.

Belakangan ini Telaga Biru lumayan viral di sosial media. Masyarakat sekitar sering menyebutnya sebagai Telaga Hijau, lantaran airnya berwarna biru dengan sedikit corak kehijauan. Pemandangan lain yang tak kalah menarik di sini adalah deretan lumut hijau di dasar telaga.

Tampak begitu mempesona, berpadu apik dengan
warna air yang sangat unik. Lokasi Telagai Biru memang cukup tersembunyi di dalam hutan, sehingga tidak banyak orang tahu soal keberadaannya. Namun jangan salah, tempat ini sangat asri dan sejuk. Jika Anda berniat melepas penat dengan mengagumi pesona alam, destinasi ini adalah pilihan tepat.

28
January

Pelangi Nada kali ini kami hadirkan sebuah lagu melayu berjudul KALAULAH KACA MENJADI INTAN yang dinyanyikan oleh ASMIDAR DARWIS DAN TIAR RAMON. 

Lagu KALAULAH KACA MENJADI INTAN merupakan satu dari beberapa lagu Duet Melayu Tiar Ramon dan Asmidar Darwis yang berada di Full album Melayu produksi Tanama Record Tahun 1982. Lirik-lirik lagu ini puitis dan bercerita tentang kehidupan percintaan sepasang kekasih yang ingin hidup bahagia selamanya. Musik lagunya sendiri cukup sendu dengan tempo yang lambat sesuai dengan lirik-lirik lagunya.

inilah Lagu KALAULAH KACA MENJADI INTAN oleh ASMIDAR DARWIS DAN TIAR RAMON.

28
January

Berwisata ke berbagai tempat, akan terasa lebih lengkap jika anda mencicipi beragam kuliner lokalnya, seperti jajanan kue pasar. Kota-kota di Indonesia sendiri punya beragam jajanan pasar yang unik nan lezat. Misalnya jika anda berwisata ke Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, disana ada kue Lompong yang wajib anda coba. Tidak seperti jajanan pasar pada umumnya di Indonesia yang tampak cerah dan berwarna, Kue Lompong justru tampak berwarna hitam legam. Sekilas sangat tidak menarik namun rasanya sangat spesial.

kue khas Purworejo ini diberi nama Lompong, karena terbuat dari Lompong atau batang daun talas. Selain batang daun talas, kue ini juga dibuat dari tepung merang, tepung ketan, dan gula pasir. Sedang isiannya sendiri terbuat dari tumbukan kasar kacang tanah yang diberi gula merah. Untuk membuatnya, Campur tepung ketan, air, gula, bubuk daun talas, bubuk merang jadi satu dan aduk menjadi adonan. Adonan tersebut lalu diberi sedikit minyak kelapa dan isi adonan dengan kacang tanah yang sudah diolah kemudian bungkus dengan daun pisang kering atau klaras. Adonan yang sudah dibungkus segera kukus selama kurang lebih dua jam.

kue Lompong yang sudah matang berwarna hitam legam. Warna hitam legam ini berasal dari tepung merang dan daun klaras sebagai pembungkusnya. Kue lompong sangat nikmat disantap selagi hangat. Rasanya yang kenyal dan manis menjadi ciri khas dari kue ini. Namun jika sudah dingin, teksturnya berubah menjadi agak keras. Kue ini cocok dinikmati sebagai menu sarapan pagi. Untuk dibawa sebagai oleh-oleh juga bisa, karena kue Lompong bisa bertahan hingga satu minggu. Bagi anda yang tertarik menikmati kue Lompong silahkan membelinya di pasar-pasar Tradisional yang ada di Purworejo.Harga kue Lompong berkisar antara Rp. 2.000,- hingga Rp. 3500,- per buah.

27
January

Voice of Indonesia, dari Indonesia untuk Dunia. Edisi kali menghadirkan lagu keroncong berjudul “ Terkenang – Kenang. Lagu keroncong asli ini bercerita tentang seorang lelaki yang terpesona akan kecantikan seorang wanita. Wajah dan senyumannya selalu terbayang dan sulit dilupakan. Sang lelaki berharap suatu hari bisa bertemu dan diterima oleh wanita pujaan hatinya.

inilah lagu Keroncong “”Terkenang - kenang” dinyanyikan oleh Bram Aceh.