16
July

 

(voinews.id) Pemerintah Afghanistan dan Taliban menyepakati gencatan senjata di salah satu provinsi di Barat negara tersebut, Badghis, pada Kamis. Gencatan senjata ini dimediasi oleh para tetua adat. Demikian dikatakan Gubernur Badghis, Hesamuddin Shams, seperti dikutip AFP. Shams menjelaskan, tak ada tenggat waktu khusus untuk gencatan senjata di kawasan Badhgis ini. Gencatan senjata ini tercapai sekitar sepekan setelah Taliban menyerbu Ibu Kota Badhgis, Qala-i-Naw. Taliban menggencarkan serangan ini setelah merebut daerah-daerah lain di Badghis.

Taliban meningkatkan frekuensi serangannya setelah AS dan NATO memutuskan untuk menarik pasukan dari Afghanistan. Pekan lalu, Taliban bahkan mengklaim sudah mengambil alih 85 persen wilayah Afghanistan, termasuk jalur perlintasan di perbatasan dengan beberapa negara. Pada Rabu, sekitar 400 warga Afghanistan mencoba menerobos perbatasan menuju Pakistan untuk kabur dari Taliban yang merebut wilayah tempat tinggal mereka. Tak lama sebelum itu, sekitar 347 warga Afghanistan lainnya juga melarikan diri ke Tajikistan untuk menghindari kekerasan Taliban yang sudah menguasai wilayah mereka. (cnnindonesia)

16
July

 

 

(voinews.id)Setidaknya 50 orang tewas akibat banjir bandang yang menerjang sebagian daerah Jerman dan Belgia pada Kamis. Associated Press menghimpun data ini dari laporan pihak-pihak berwenang di sejumlah kawasan di Jerman dan Belgia. Otoritas negara bagian Nordrhine-Westfalen di Jerman melaporkan setidaknya 30 orang meninggal dunia akibat terjangan banjir tersebut, sementara 19 nyawa juga melayang di Rhineland-Pfalz.

 

AP melaporkan, salah satu daerah di Jerman yang terkena dampak paling parah adalah Desa Schuld, di mana sejumlah rumah ambruk dan puluhan orang dinyatakan hilang. Sementara itu, media Belgia melaporkan, setidaknya delapan orang meninggal dunia akibat bencana ini. Di Belgia, Sungai Vesdre meluap, menyebabkan banjir di ruas-ruas jalan Pepinster. Sempat terjadi kesalahan ketika perahu penyelamat terbalik dan tiga lansia hilang. (cnnindonesia)

 

16
July

 

(voinews.id)Korea Selatan (Korsel) pada Kamis mengirim tim medis ke Timur Tengah.Tim itu diberangkatkan untuk menangani wabah Covid-19 di sebuah kapal militer  milik Korsel yang tengah melakukan patroli anti pembajakan.Korsel selama berbulan-bulan berhasil mengendalikan Covid-19 dengan pengujian, penelusuran, dan pembatasan sosial.Namun varian Delta telah memicu gelombang baru dalam beberapa pekan terakhir.

Wabah yang muncul di kapal berawak 300 orang saat bertugas di Teluk Aden itu menjadi masalah baru bagi pemerintahan Presiden Moon Jae-in.Moon telah memerintahkan ahli-ahli kesehatan dengan peralatan darurat untuk terbang ke lokasi guna mengendalikan wabah dan mengevakuasi pasien jika diperlukan.Demikian  menurut  juru bicara kepresidenan Park Kyung-mee.Kantor berita Yonhap, mengutip Kepala Staf Gabungan, mengatakan enam kru kapal terkonfirmasi positif Covid-19 sementara sekitar 80 kru lainnya telah menunjukkan gejala.Republika

16
July

 

(voinews.id)Thailand pada Kamis (15/7) mencatat rekor harian 98 kematian akibat virus corona.Dengan tambahan data ini, total kematian Covid-19 di Thailand menjadi 3.032 sejak pandemi dimulai tahun lalu.

Selain itu, Gugus tugas Covid-19 Thailand juga melaporkan 9.186 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir, menjadikan total infeksi menjadi 372.215. Selama 24 jam terakhir, sebanyak 5.543 pasien Covid-19 dinyatakan pulih dan pulang dari rumah sakit.Total kepulihan di Thailand sejak awal pandemik kini mencapai 266.127.Republika