VOInews.id- Lebih dari 10.000 kasus kolera terdeteksi di tengah perang saudara di Sudan, kata Menteri Kesehatan Sudan Mohammed Ibrahim. Ibrahim mengatakan kasus kolera dilaporkan di 12 dari 18 negara bagian dan jumlahnya sudah mencapai 10.800 kasus. Menkes menambahkan bahwa kampanye vaksinasi kolera sudah bergulir sejak November dan Desember lalu, tetapi karena masalah keamanan maka wabah tersebut belum dapat teratasi. “Kami berharap tidak menemukan kasus baru pada musim gugur ini,” katanya. Akibat konflik yang masih berlangsung di Sudan, sebanyak 70-80 persen rumah sakit tidak dapat beroperasi sepenuhnya.
Pada September lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus kolera dan demam berdarah dilaporkan di wilayah timur Sudan. Sudan terperosok dalam pertempuran antara militer yang dipimpin kepala Dewan Kedaulatan Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak April. Konflik tersebut telah menewaskan 5.000 orang dan menyebabkan lebih dari 5,2 juta orang mengungsi, menurut data PBB. Sejumlah kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Arab Saudi dan Amerika Serikat gagal mengakhiri kekerasan di negara tersebut.
Antara
VOInews.id- Ukraina waktu setempat menandatangani perjanjian kerja sama keamanan dengan Italia dan Kanada, saat negara itu memasuki tahun ketiga perang dengan Rusia. “Pertemuan kami dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni selalu bermakna. Hari ini kami mendapatkan hasil yang penting. Kami menandatangani perjanjian kerja sama keamanan bilateral antara Ukraina dan Italia,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam unggahannya di akun media sosial X @ZelenskyyUa. Zelenskyy dan Meloni membahas dukungan lebih lanjut untuk Ukraina dalam konteks Kepresidenan G7 Italia. “Saya berterima kasih kepada Italia atas dukungannya terhadap Ukraina dan kemampuan pertahanan kami, serta upaya pemulihan dan persetujuan bantuan militer hingga akhir 2024,” ujar dia menambahkan.
Zelensky mengatakan dia juga telah menandatangani perjanjian kerja sama keamanan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang mengalokasikan lebih dari 2,2 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp34,3 triliun) bantuan keuangan makro dan pertahanan pada 2024. Ia juga menghadiri pertemuan dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo. “Kita tidak boleh kurang aktif dalam integrasi Ukraina di Eropa dibandingkan tahun lalu.
Bersama-sama, kita harus mengatasi setiap perselisihan yang ada di Eropa – dan kita harus bersama-sama membela Eropa dari segala bentuk agresi Rusia terhadap Eropa. Eropa kita adalah dan akan tetap berada diantara para pemimpin global,” tulis Zelenskyy di X. Rusia melancarkan "operasi militer khusus" di Ukraina tepat dua tahun lalu, yakni pada 24 Februari 2022.
Sumber: Anadolu
VOInews.id- Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) pada Kamis menyambut keputusan pemerintah sementara Afghanistan untuk membolehkan perempuan lulusan sekolah menengah masuk ke perguruan tinggi kedokteran yang dikelola negara mulai tahun ajaran baru, pada Maret mendatang. "UNAMA menyambut baik keputusan otoritas de facto Afghanistan yang membolehkan siswi perempuan masuk perguruan tinggi kedokteran di 11 provinsi," sebut misi PBB pada unggahan di X, mengatakan tindakan tersebut sebagai “sebuah langkah dalam mengatasi kesenjangan layanan kesehatan yang mengkhawatirkan,” di negara yang dilanda perang.
"Perempuan dan anak-anak perempuan memerlukan akses penuh terhadap pendidikan menengah dan universitas," tambah unggahan itu. Proses pendaftaran telah dimulai di 11 provinsi Afghanistan, menyusul arahan dari Kementerian Kesehatan Masyarakat, menurut keterangan seorang juru bicara Kementerian Informasi kepada Anadolu lewat telepon. Dengan keputusan tersebut, tambahnya, siswi yang telah menyelesaikan kelas 12 dapat mendaftar masuk ke perguruan tinggi kedokteran di provinsi Kapisa, Paktia, Parwan, Panjshir, Paktika, Bamyan, Badakhshan, Ghazni, Maidan Wardak, Khost, dan Logar Pemerintah sementara Taliban telah menghadapi kritikan karena melarang anak-anak perempuan mendapatkan pendidikan setelah kelas 6 dan melarang perempuan bekerja baik di sektor publik maupun swasta sejak mereka kembali berkuasa di Afghanistan pada Agustus 2021.
Sumber: Anadolu
VOInews.id- Petugas pemadam kebakaran di negara bagian Victoria dan Tasmania, Australia berjibaku hadapi kebakaran di beberapa tempat, dan pihak berwenang meminta masyarakat untuk meninggalkan daerah yang terkena dampak, menurut laporan media lokal Kamis. Pihak berwenang setempat di Victoria mengatakan mereka telah memperingatkan masyarakat yang tinggal di Bayundeen, Buangor, Glenlogie, Middle Creek, dan Mount Cole untuk segera pergi, karena api menyebar ke wilayah sekitarnya.
Juru bicara Pusat Pengendalian Negara Luke Hegarty mengatakan api menyebar akibat cuaca ekstrem. “Kebakaran tentu saja menghasilkan sedikit uap, karena cuaca yang sangat panas dan angin kencang yang kami alami saat ini,” kata Hegarty mengutip laporan ABC News. Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di wilayah mana pun di negara bagian tersebut. Di Pulau Tasmania, pemerintah setempat juga mengeluarkan peringatan darurat kebakaran hutan kepada warga dan mendesak mereka untuk mencari perlindungan sekarang.
“Kebakaran hutan yang tidak terkendali di Komunitas Dee dan sekitarnya diperkirakan akan membahayakan nyawa dan mungkin menghancurkan rumah-rumah,” demikian dalam pernyataan yang diposting di situs peringatan Tasmania. Pernyataan tersebut juga menambahkan bahwa petugas pemadam kebakaran sedang merespons beberapa kebakaran hutan di Tasmania selatan dan di beberapa tempat, termasuk Danau Bradys di Dataran Tinggi Tengah, dan api wilayah tersebut tidak dapat dikendalikan.
“Kami memiliki sekitar 20 pesawat, serta 12 awak dari Sustainable Timber Tasmania, dan 10 awak Dinas Pemadam Kebakaran Tasmania di lapangan yang berupaya memadamkan api,” kata Wakil Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Tasmania (TFS) Matt Lowe. “Api masih belum bisa dikendalikan, dan petugas menghadapi kondisi sulit di tengah angin kencang dan vegetasi kering,” ujar dia menambahkan. Pihak berwenang juga menutup jalan menuju daerah yang terkena dampak dan mendesak masyarakat untuk menghindarinya, sebab cuaca diperkirakan tidak akan mereda hingga malam ini.
Sumber:Anadolu