Pemerintah Aceh menyatakan, perdamaian antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka pada Senin, 15 Agustus 2005, bisa menjadi model penyelesaian konflik yang terjadi di berbagai negara di dunia. Seperti dikutip Republika, Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Rahmat Fitri, di Banda Aceh, Rabu menjelaskan, banyak peneliti dunia menjadikan Aceh sebagai laboratorium untuk mempelajari konflik dan perdamaian.
Menurutnya, keberhasilan perdamaian di Aceh belum seutuhnya selesai, dan masih banyak tantangan yang terus dihadapi, seperti masalah politis, sosial, maupun finansial. Pemerintah Aceh bersama pihak terkait lainnya melakukan berbagai terobosan untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang makna perdamaian di Aceh.
Republika.