Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menandatangani nota kesepahaman dengan Development Bank of the Central Africa States (BDEAC), dalam rangkaian acara Indonesia Africa Infrastructure Dialog di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/08). Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Sinthya Roesly, usai penandatangan nota kesepahaman, menjelaskan, LPEI dan Development Bank of the Central Africa States sepakat untuk bersama-sama mengkaji lebih teliti proyek-proyek di enam Negara yaitu Kamerun, Kongo, Gabon, Chad, Ekuator Guinea, Sentral Afrika, yang potensial dibiayai bersama-sama. Menurut Sinthya Roesly, Development Bank of the Central Africa States akan membantu LPEI untuk mengkaji proyek-proyek yang pembiayaannya bisa dikerjasamakan dengan LPEI.
Dalam kerjasama ini, apa yang kita sepakati , pertama adalah melihat atau bersama-sama mengkaji proyek-proyek yang potensial digarap bersama-sama, karena BDEAC sudah punya prioriy list untuk proyek-proyek yang menurut mereka sudah visible dan sangat dibutuhkan oleh Negara tersebut baik untuk investasi, infrastruktur, sector oil dan gas dan sebagainya termasuk juga perdagangan antara Negara. Jadi ini akan kita scrutinize satu persatu proyek-proyek yang menurut mereka itu ready, karena itu mereka bantu siapkan dan kita akan lihat apakah LPEI dalam hal ini akan bisa ikut ambil bagian sebagai co-financing untuk membiayai proyek itu ataupun kita ikut dari sisi perdagangannya saja.
Menurut Sintya Roesly, banyak sektor yang dapat dikerjasamakan antara LPEI dan BDEAC dari sisi investasi. Sektor yang akan dikerjasamakan bisa berupa jasa atau barang, produk akhir atau pabrik. Point kedua kesepakatan antara LPEI dan BDEAC menurut Sintya Roesly adalah mengenai perdagangan. Sintya menjelaskan, dalam kesepakatan, BDEAC bisa mendorong eksportir Indonesia untuk masuk ke pasar enam Negara tersebut dan memberikan fasilitas kepada eksportir Indonesia.
Borgias_V.O.I