Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, membuka Pertemuan Pejabat Senior ASEAN ke-15 untuk Kebudayaan dan Seni (SOMCA ke-15 ASEAN) pada Selasa, 10 September. Dalam pidato pembukaannya Hilmar mengatakan, pertemuan ini akan semakin memperkuat kerja sama regional dan dengan mitra wicara khususnya di bidang budaya dan seni. Indonesia merupakan ketua dari SOMCA dan ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts (AMCA) periode 2018-2019. Pertemuan AMCA ke-7 tahun lalu menghasilkan Deklarasi Yogyakarta yang melembagakan Budaya Pencegahan dan juga membahas Rencana Strategis ASEAN untuk Kebudayaan dan Seni tahun 2016-2025. Ia berharap pertemuan ini akan merumuskan keputusan strategis yang akan memperkuat kerja sama di bidang kebudayaan dan seni.
Indonesia telah menjabat sebagai Ketua SOMCA ASEAN dan AMCA untuk periode 2018-2019. Indonesia telah berusaha sebaik mungkin untuk mengakomodasi semua inisiatif dan rekomendasi konstruktif untuk mengimplementasikan Rencana Strategis ASEAN untuk Kebudayaan dan Seni 2016-2025 serta untuk meningkatkan kerja sama. Saya berharap Kepemimpinan yang akan datang dapat melakukan lebih banyak dan lebih baik.
Hilmar Farid lebih lanjut menjelaskan, agenda SOMCA ke-15 pada hari pertama adalah adalah pembaruan keputusan terkait pertemuan ASEAN, rancangan Rencana Kerja Rencana Aksi ASEAN untuk Mencegah dan Menangkal Bangkitnya Radikalisme dan Ekstremisme Kekerasan 2018-2025, Rencana Strategis ASEAN untuk Kebudayaan dan Seni 2016- 2025, dan Kerjasama Budaya dengan Mitra Dialog ASEAN. Pada pertemuan SOMCA ke 15 ini Indonesia mengajukan narasi Identitas ASEAN sebagai upaya untuk lebih membumikan ASEAN. SOMCA ke-15 diselenggarakan di Yogyakarta pada 9 hingga 12 September 2019. VOI