Pulau Kalimantan menggeliat setelah pemerintah menetapkan salah satu wilayah pulau tersebut di propinsi Kalimantan Timur menjadi ibukota negara baru menggantikan kota Jakarta. Terkait pemilihan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur sebagai calon ibukota baru, pemerintah daerah segera menyiapkan segala hal termasuk sarana pariwisata. Tri Murti Rahayu Sekretaris Umum Tim Percepatan Kerjasama Startegis Pengembangan Kepariwisataan Kepulauan Maratua Kalimantan Timur dalam keterangan kepada Voice Of Indonesia, Jumat mengatakan, pemerintah provinsi Kalimantan Timur sangat serius menggarap desitnasi wisata yang bertaraf internasional dengan bekerjasama dengan pihak asing dalam pengembangannya
“Dimulai dari 2016, kita menjalin kerjasama, dengan negara Seychelles di Afrika Timur karena disana 30 persen pendapatan dari devisa negara berasal dari pariwisata dan pariwisata nya sudah maju dan masih tetap mengusung konsep blue ecotourism. Kita sudah menggandeng dengan Seychelles bahwa kita akan mengembangankan selain Derawan itu, mungkin sebagai wisata yang sifatnya Mass Tourism.”
Lebih lanjut Tri Murti Rahayu mengatakan, wilayah kepulauan di Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari coral triangle di wilayah Indonesia akan didorong menjadi potensi wisata bahari untuk pendapatan daerah dan negara. Dikatakannya, sesuai arahan Gubernur Kalimantan Timur, semua potensi wisata akan dipersiapkan menggantikan potensi sumber daya alam untuk menghasilkan devisa. Selain itu, dengan program kerja pemerintah di tahun 2020 semua infrastruktur akan selesai, diharapkan, pariwisata di Kalimantan Timur akan berkembang dengan baik apalagi dengan berdirinya ibukota negara baru yang pastinya membutuhkan sarana pendukung lainya dalam konsep ibukota modern. mstn