Iran mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mematuhi batasan pengayaan uranium yang diatur dalam perjanjian nuklir 2015. Hal itu disampaikan setelah perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani tewas dalam serangan udara yang diluncurkan Amerika Serikat di Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1). Program nuklir Iran tidak lagi menghadapi batasan dalam operasional,” Kata pemerintah Iran dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Senin (6/1).
Dengan mengabaikan batas pengayaan uranium, itu artinya Iran kembali melanjutkan program nuklir. Perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015 yang digagas di era Presiden AS Barack Obama itu menetapkan Iran harus membatasi pengayaan uranium hingga 3,67 persen, jauh dari keperluan mengembangkan senjata nuklir yaitu 90 persen. Sebagai timbal balik, negara Barat akan mencabut serangkaian sanksi terhadap Teheran. Selain AS, negara-negara yang menandatangani kesepakatan nuklir JCPOA, yakni Inggris, Prancis, Jerman, China, Rusia, dan Uni Eropa. CNN