Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia yang sebesar 38,03 persen masih rendah dan Kepala Negara meminta agar parameter tersebut ditingkatkan untuk bersaing dengan negara-negara lain. Presiden Jokowi dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, mengatakan memang literasi keuangan meningkat di 2019 sebesar 8,33 persen menjadi 38,03 persen dari 2016 yang sebesar 29,7 persen. Namun Presiden belum puas dengan peningkatan itu. Presiden Jokowi dalam rapat bertema Strategi Nasional Keuangan Inklusif itu mengatakan, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, tingkat literasi keuangan ini mengalami peningkatan dari posisi 2013, yang berada di angka 21,8 persen, kemudian 29,7 persen di 2016 dan 38,03 persen di 2019. Tingkat Literasi Keuangan merupakan parameter yang mengukur pengetahuan, keterampilan dan keyakinan masyatakat tentang lembaga jasa keuangan serta produk jasa keuangan. Sedangkan Tingkat Inklusi Keuangan adalah parameter yang mengukur akses masyarakat terhadap berbagai layanan keuangan formal. Antara