Perkebunan kakao di Ransiki Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, hanya membutuhkan peremajaan untuk mencapai target produksi 1.000 ton per bulan. Hal itu dikatakan Ketua Koperasi Eiber Suth Ransiki, Yusuf Kawai, di Manokwari, Sabtu.Dia mengutarakan bahwa luas keseluruhan perkebunan tersebut mencapai 1.868 hektare. Lahan itu merupakan bekas operasi PT Coklat Ransiki yang sudah tidak beroperasi sejak beberapa tahun lalu. Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan pada kesempatan sebelumnya berharap agar produksi kakao Ransiki meningkat hingga menghasilkan panen 1.000 ton per bulan. Gubernur yakin hal itu dapat tercapai karena lahan yang tersedia masih sangat luas. Untuk ekspor, menurut Yusuf, saat ini baru dilakukan ke Inggris. Sudah cukup banyak pembeli dari sejumlah negara mengajukan permintaan namun belum bisa dipenuhi karena produksi masih terbatas.ANTARA