Presiden Joko Widodo mengangkat dua isu utama saat menghadiri secara virtual KTT dua tahunan ke-2 ASEAN-Australia. Isu pertama ialah memperkuat upaya integrasi ekonomi kedua pihak.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, usai pertemuan menyebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan perjalanan negosiasi Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Kawasan-Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ASEAN-Australia yang tidak mudah dan memakan waktu yang cukup lama. Presiden mengapresiasi atas peran konstruktif Australia sehingga RCEP akan dapat ditandatangani sehari setelah KTT 2 Tahunan ke-2 ASEAN-Australia.
Namun demikian, menurut Retno, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa masih ada tantangan yang akan dihadapi oleh kedua pihak usai RCEP ditandatangani.
Tantangan berikutnya adalah implementasi dari RCEP itu sendiri yang tentunya diperlukan komitmen politik yang tinggi dan harus bermanfaat bagi semua. Presiden yakin bahwa RCEP akan menjadi katalis pemulihan ekonomi di kawasan dan bahkan di dunia.Kata Presiden Jokowi
Lebih lanjut dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga mendorong terciptanya stabilitas dan keamanan di kawasan.
Menurut Retno, Presiden Joko Widodo menggaris bawahi pentingnya stabilitas di kawasan yang akan menjadi fondasi bagi upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Presiden menyampaikan bahwa stabilitas dan keamanan kawasan adalah fondasi bagi upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi. Pada saat Presiden menyampaikan ini disambut baik oleh PM Australia. Presiden juga mengharapkan bahwa semua negara mematuhi hukum internasional termasuk UNCLOS 1982 dan prinsip-prinsip ini harus terus digaungkan oleh semua. Kata Presiden Jokowi
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyoroti peran penting Australia di kawasan. Menurut Retno, Australia merupakan mitra penting bagi kerja sama implementasi ASEAN Outlook on Indo Pasifik. Ndy