Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan sektor industri kecil menengah (IKM) agar lebih produktif dan berdaya saing, antara lain melalui pendekatan One Village One Product (OVOP) yang mampu menghasilkan produk berbasis kearifan lokal.Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa mengatakan, OVOP merupakan model pembinaan yang bertujuan meningkatkan ekonomi suatu daerah dengan menghasilkan produk kearifan lokal berkelas global yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya lokal.
Ia menjelaskan kisah sukses program OVOP telah dimulai sejak tahun 1979 di Prefektur Oita, Jepang, yang kemudian bahkan diadopsi oleh Thailand dengan jargon One Tambon One Product (OTOP) dan berhasil mempopulerkan produk olahan buah, kain sutra dan gerabah Thailand.Gati optimistis pendekatan OVOP ini akan juga berhasil di Indonesia karena Indonesia memiliki potensi yang sangat luas baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan kearifan lokalnya.antara