Saturday, 28 November 2020 00:00

Pecinta Wayang dan Kolektor di Jerman Utara, Mr. Dieter Seifert siap untuk Bekerjasama dengan KJRI Hamburg Mempromosikan Budaya Indonesia

Written by 
Rate this item
(0 votes)
 
Konsul Jenderal RI Ardian Wicaksono didampingi Fungsi Pensosbud, Senin (23/11) berkunjung ke kediaman Indonesianists bernama Mr. Dieter Seifert, yang memiliki sekitar 850 koleksi wayang. Koleksi wayang tersebut terdiri dari wayang kulit, wayang golek, dan wayang klithik (kayu) yang dikumpulkan secara bertahap dari beberapa daerah di Indonesia. Mr. Seifert telah mulai mengoleksi wayang dari Indonesia sejak belasan tahun yang lalu.
 
Mr. Seifert pertama kali pertama kali tertarik dengan Wayang ketika melihat Wayang Gunungan dalam salah satu kesempatan berkunjung ke Indonesia sekitar 45 tahun yang lalu. Wayang Gunungan tersebut menjadi koleksi pertama dan awal dari ratusan Wayang lainnya. Mr. Seifert kemudian mempelajari Wayang lebih dalam denganmembeli berbagai jenis dan tokoh wayang lainnya, serta buku-buku tentang Wayang baik di Indonesia maupun di Jerman dan melalui media online.
 
Menurutnya Wayang sangat menarik karena merupakan representasi nilai dan karakter serta memiliki filosofi kehidupan dalam kisahnya. Selain itu, menurutnya Wayang adalah warisan budaya yang menjadi ciri khas Indonesia. 
 
Sebagaimana disampaikan oleh Mr Seifert, filosofi Wayang juga merupakan perwujudan nilai-nilai toleransi dan budaya bangsa Indonesia yang telah dijadikan pedoman hidup oleh masyarakat Indonesia. 
 
Konsul Jenderal RI menyampaikan apresiasi atas jasanya dalam mempromosikan dan melestarikan Wayang sebagai warisan budaya Indonesia. UNESCO telah menetapkan wayang asli Indonesia sebagai warisan budaya dunia yang tak ternilai (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada tanggal 7 November 2003, sehingga menjadi suatu kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia. 
 
Konsul Jenderal RI menyatakan akan mengadakan workshop/ pameran koleksi Mr. Seifert paska pandemi mendatang dengan cerita menarik yang dapat dijadikan promosi budaya Indonesia seperti toleransi dan juga kecintaan terhadap alam (lingkungan). 
 
Mr. Seifert menyambut baik hal tersebut mengingat sudah lama dirinya tidak mengadakan pameran Wayang. Koleksi miliknya sebagian besar telah didokumentasikan secara tertulis melalui pembuatan katalog berisikan foto gambar dan keterangannya namun belum dalam bentuk digital. 
 
Mr. Seifert juga meminta bantuan KJRI Hamburg untuk mengundang museum dan institusi terkait baik di Jerman dan di Indonesia agar kedepannya Wayang dapat lebih dikenal oleh masyarakat di Jerman. KJRI Hamburg juga berharap dapat bekerjasama untuk mempopulerkan koleksi wayang dengan para pecinta seni dan pemilik museum seni serta memfasilitasi digitalisasi koleksi wayang tersebut. 
 
 
Read 1008 times