(Voinews.id)Provinsi Maluku, dan Indonesia bagian timur secara umum, memiliki banyak potensi perdagangan dan investasi yang lebih besar dengan Eropa yang belum tergali. Keberhasilan penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), yang saat ini sedang dinegosiasikan oleh Uni Eropa dan Indonesia, akan meningkatkan perdagangan dan memfasilitasi investasi bagi kedua belah pihak. Hal itu dikatakan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, dalam pertemuan virtual “IEU CEPA Virtual Roadshow to Maluku”, Senin (14/12). Piket mengatakan, Uni Eropa melihat potensi investasi di bidang perikanan dan rempah-rempah di Maluku.
Eropa akan membeli banyak ikan di seluruh dunia dan akan mencari kualitas dan keragaman dan tentunya inilah yang dapat kami upayakan juga dengan Maluku. Jadi investasi yang potensial untuk industri perikanan, untuk industri pengolahan ikan, menurut saya, merupakan pilihan yang sangat baik. Yang kedua, ini berlaku juga untuk rempah-rempah. Eropa tidak memiliki rempah-rempah sehingga kami harus menemukannya di tempat lain dan di sini di Maluku secara historis telah menjadi eksportir utama sehingga memiliki potensi yang bagus.
Sementara itu Gubernur Maluku, Murad ismail yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, saat ini pemerintah provinsi Maluku dibantu dengan pemerintah pusat terus berupaya menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan agar bisa menunjang investor. Maluku siap melayani para calon investor sesuai ketentuan yang berlaku. Delegasi Uni Eropa telah mengadakan rangkaian roadshow virtual ke sejumlah kota besar di Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan RI, Kamar Dagang Eropa di Indonesia (EuroCham) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN). Roadshow ini bertujuan untuk mempromosikan perdagangan dan investasi, serta potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia Uni Eropa (IEU-CEPA). voi/nuke/edit r
