Kementerian Agama membuat sejumlah terobosan dan kebijakan guna mengoptimalkan layanan penyelenggaraan haji bagi seluruh jamaah. Salah satunya, penerapan pemeriksaan data biometrik di Tanah Air. Sebelumnya, pemeriksaan biometrik dilakukan saat jamaah tiba di Arab Saudi. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses keimigrasian jemaah haji Indonesia. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali di Asrama Haji Jakarta, Minggu (27/5/2018) mengatakan, dengan adanya perekaman data biometrik jemaah haji Indonesia, maka nantinya masa tunggu baik di bandara keberangkatan dari Indonesia maupun ketibaan di Arab Saudi yang sebelumnya mencapai empat jam, dapat lebih singkat. Menurutnya, pemerintah juga telah mengupayakan layanan lebih baik di Arafah, Mina, dan Musdalifah. Diharapkan, seluruh upaya peningkatan layanan penyelenggara ibadah haji tahun ini juga akan berdampak pada kenaikan indeks kepuasan jamaah haji. KBRN