VOI NEWS Pada Rabu, 21 Juli 2021, KBRI Bandar Seri Begawan menyelenggarakan sholat Idul Adha untuk masyarakat Indonesia yang berada di Brunei Darussalam. Sholat dimulai tepat pada pukul 07.00 pagi dan dihadiri ratusan jamaah. Pada tahun ini, KBRI mengadakan sholat Idul Adha dengan pertimbangan situasi COVID-19 yang sudah terkendali di Brunei.
“Alhamdulillah, situasi tahun ini lebih baik sehingga KBRI bisa kembali mengadakan Sholat Idul Adha bersama masyarakat Indonesia” ujar Duta Besar RI untuk Brunei, Dr. Sujatmiko.
Kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di Brunei seperti pembatasan jumlah orang yang hadir (maksimal 1000 orang), pengecekan suhu badan, scan QR Code saat memasuki kompleks KBRI, membawa sajadah sendiri, dan wajib menggunakan masker.
Meskipun demikian, antusiasme terlihat jelas di wajah masyarakat Indonesia yang hadir. Acara ini merupakan ajang berkumpul dan mempererat silaturahmi antara WNI dan juga sebagai sedikit pengobat rindu akan suasana kampung halaman.
Bertindak selaku Imam sholat Ied yaitu Ust Ajid Osman Hambali, dan khatib yaitu Prof Anis Malik Thoha, dosen Indonesia yang mengajar di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA). Dalam khotbahnya, Prof Anis mengajak jamaah untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah, terutama kesehatan, dan berdoa bersama untuk negara Indonesia yang sedang berjuang melawan tingginya kasus COVID-19.
“Meskipun kita tinggal aman di Brunei, jangan terlena dan jangan lupa dengan saudara kita di Indonesia yang mengalami kesulitan akibat COVID-19,” pesan Dr. Ahmad Yani.
Di Brunei Darussalam, 10 Zulhijah 1442 H jatuh pada 21 Juli 2021 sesuai hasil rukyah yang diadakan oleh pegawai Hakim Syar’ie, Mahkamah Syariah, Jabatan Kehakiman Negara, Mufti Kerajaan, Kementerian Agama dan Kementerian Pembangunan di beberapa lokasi di negara kesultanan tersebut. Hal ini berbeda dari kebanyakan negara muslim pada umumnya yang merayakan Idul Adha pada 20 Juli 2021.
Sementara itu, kasus lokal COVID-19 terkahir di Brunei tercatat pada 6 Mei 2020 atau 441 hari yang lalu. Selebihnya kasus COVID-19 bersifat impor. Total kasus COVID-19 di Brunei Darussalam tercatat 291 kasus dengan rincian 261 kasus sembuh, 27 kasus aktif, dan 3 kasus meninggal.(KBRI Brunei)