(voinews.id)Indonesia mendorong pengaturan berbagi dosis vaksin (dose-sharing) untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 di negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan pers secara virtual tentang pertemuan para menlu ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/AMM) pada Senin. Dalam AMM ke-54 yang berlangsung virtual pada 2-6 Agustus 2021 itu, Indonesia juga mengingatkan bahaya kebijakan diskriminatif terhadap jenis vaksin sebagai syarat dalam perjalanan.
Retno Marsudi mengatakan, Indonesia mengingatkan bahwa pengakuan terhadap vaksin hendaknya selalu menggunakan referensi yang diberikan oleh WHO. Pernyataan Menlu Retno disampaikan menyusul laporan sejumlah negara, di antaranya Singapura dan Arab Saudi, yang tidak mengakui vaksin COVID-19 Sinovac buatan Tiongkok, yang paling banyak digunakan di Indonesia. Padahal, vaksin yang dikembangkan menggunakan metode virus yang dilemahkan itu telah mengantongi izin penggunaan darurat dari WHO sejak 1 Juni 2021 dengan efikasi 65,3 persen. (antara)