Monday, 26 July 2021 00:00

Rumah Oksigen Gotong Royong

Written by 
Rate this item
(0 votes)

VOI KOMENTAR Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi inisiatif pengusaha swasta membuat Rumah Oksigen Gotong Royong untuk menampung pasien terinfeksi Virus Corona. Fasilitas itu diharapkan bisa mengurangi tekanan di rumah sakit, terutama di sejumlah provinsi dengan tingkat keterisian tempat tidur yang tinggi.

Presiden Jokowi saat meninjau langsung Rumah Oksigen Gotong Royong pertama yang berlokasi di daerah Pulo Gadung, Jakarta Timur, Sabtu lalu (24 /7) mengatakan, pembuatan Rumah Oksigen Gotong Royong yang mampu menampung 500 pasien akan selesai 100 persen pada awal Agustus 2021. Pada kesempatan itu, Presiden berharap inisiatif serupa bisa dilakukan tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di daerah lain. Menurut Jokowi, adanya penambahan kapasitas ini menjadikan angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate-BOR) rumah sakit bisa sedikit berkurang.

Rumah Oksigen Gotong Royong sendiri merupakan fasilitas kesehatan semipermanen yang khusus dilengkapi dengan peralatan suplai oksigen dan tempat tidur perawatan bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang. Fasilitas tersebut didirikan berdekatan dengan pabrik oksigen sehingga dapat menjamin ketersediaan oksigen dengan aksesnya langsung lewat pipa dari pabrik oksigen ke Rumah Oksigen Gotong Royong.

Kehadiran rumah oksigen tersebut diharapkan bisa membantu pasien Covid-19 dengan gejala sedang yang membutuhkan akses terhadap oksigen medis. Sementara rumah sakit dapat digunakan untuk mereka  yang memerlukan penangan lebih intensif,

Rumah Oksigen Gotong Royong, memang memerlukan kerjasama komprehensif antara semua pihak, baik pemerintah maupun swasta. Hal itu  demi menyediakan fasilitas kesehatan dalam menangani pandemi Covid-19 yang saat ini angka penyebarannya masih tinggi. Diharapkan,  pembangunan Rumah Oksigen Gotong Royong di  Jakarta akan diikuti dengan  pembangunan serupa  terutama di daerah-daerah dengan angka positif terinfeksi Covid-19 masih tinggi.  

Di samping itu, kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat juga sangat diperlukan untuk menahan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia. Seperti kata pribahasa, Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati.

Read 572 times Last modified on Wednesday, 11 August 2021 08:32