Tuesday, 31 August 2021 00:00

Sikapi Tren Perbaikan Penanganan Pandemi Covid-19 dengan Hati-Hati

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Setelah sekitar dua bulan diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di pulau Jawa dan Bali, Senin petang kemarin Presiden Joko Widodo mengumumkan perbaikan dalam penanganan pandemi Covid-19. Meskipun PPKM tetap diberlakukan hingga 6 September,  ada kelonggaran di berbagai bidang.

Data positif penularan Covid-19 hingga Senin petang menunjukkan angka yang jauh dibawah angka positif pada pada pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus lalu. Kemarin angka terkonfirmasi positif mencapai 5.436 dalam sehari. Angka tersebut jauh dibawah angka terkonfirmasi yang pernah mencapai lebih dari 57.000 dalam sehari.

Presiden Joko Widodo juga mengatakan, angka keterisian tempat tidur rumah sakit secara nasional hanya 27 persen. Perkembangan ini tentu disambut gembira oleh masyarakat. Terbayang, masyarakat dapat kembali beraktivitas secara normal. Mereka dapat pergi mencari nafkah tanpa ada sekat-sekat lagi di jalan. Anak-anak sekolah dapat kembali pergi ke sekolah dengan tatap muka. Bahkan, pemerintah provinsi Banten telah mengumumkan, akan memberlakukan pembelajaran tatap muka mulai 1 September besok untuk SMA/SMK.

Situasi pandemi yang membaik ini menunjukkan kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia selama ini tepat dan membuahkan hasil. Protokol kesehatan berhasil ditegakkan. Sekitar 96,5 juta vaksin telah disuntikkan. Vaksinasi terus dipercepat, dengan dukungan berbagai pihak. Sistem kesehatan tidak runtuh. Ini dibuktikan dengan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit yang terus menurun. Angka kematian akibat Covid-19 pun terus menurun, seiring dengan kenaikan angka kesembuhan.

Namun, Presiden Joko Widodo mengingatkan, agar masyarakat tidak lengah dan tetap berhati-hati dalam menyikapi tren perbaikan ini. Dia juga mengatakan Bangsa Indonesia harus mengambil pelajaran penting dari situasi pandemi Covid-19 yang dialami berbagai negara. Beberapa negara yang 60 persen penduduknya telah divaksin, masih mengalami lonjakan gelombang penularan kasus Covid-19. Hal ini terjadi karena masyarakatnya tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Memang kerjasama semua pihak adalah syarat utama untuk lepas dari pandemi ini. Masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah harus mempercepat program vaksinasi, dan menjaga sistem kesehatan. Namun, pemerintah juga tidak boleh lengah dengan hoax seputar pandemi dan vaksin yang masih ada hingga sekarang. Kunci untuk mematahkan hoax tersebut adalah dengan membangun komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Komunikasi ini penting agar masyarakat memahami betul program pemerintah terkait penanggulangan pandemi Covid-19, sehingga mereka tak mudah termakan hoax.

Read 587 times Last modified on Wednesday, 01 September 2021 13:30