Presiden Joko Widodo menekankan percepatan pelaksanaan mandatori biodiesel guna menghemat devisa. Penekanan tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam pengantar rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Jumat. Menyangkut perbaikan neraca perdagangan Indonesia, Presiden ingin mengurangi impor minyak, artinya juga akan menghemat devisa atau ada penghematan devisa.
Menurut data yang dicatat Presiden, jika implementasi percepatan penggunaan biodiesel dapat dilakukan, maka negara dapat menghemat sekitar 21 juta dolar Amerika atau sekitar 304,5 miliar rupiah. Presiden Jokowi mengingatkan penggunaan biodiesel dan energi baru terbarukan masih relatif sangat kecil di Indonesia, sementara penggunaan energi fosil masih begitu dominan. Kepala Negara meminta kementerian, serta lembaga BUMN berkomitmen kuat dalam melakukan percepatan penggunaan biodiesel. (antara)