Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya tidak ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara yang ada di sekitar. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018, Jumat di Jakarta. Presiden mengatakan untuk dapat mengungguli negara-negara lain di kawasan, bangsa Indonesia masih memiliki tantangan infrastruktur yang belum merata di tanah air. Pemerataan pembangunan infrastruktur, menurut Presiden dimaksudkan untuk dapat menghubungkan seluruh wilayah yang tersebar di nusantara. Konektifitas menjadi isu penting pembangunan bangsa Indonesia karena menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur akan mengarah pada persatuan dan pemerataan di Indonesia.
“ Tapi dengan sebuah tantangan besar tadi yang saya sampaikan betapa sangat luas negara ini. Kita sekarang ini masih mengejar hal yang sangat fundamental yaitu yang berkaitan dengan infrastruktur. Karena stok infrastruktur kita, informasi yang diberikan kepada saya baru pada angka 37 persen. Sehingga daya saing kita kalah dengan negara-negara tetangga. Kenapa infrastruktur ini penting. Sekali lagi ini bukan hanya urusan ekonomi. Negara sebesar kita dengan 17 ribu pulau kita memerlukan pelabuhan, kita memerlukan airport, kita memerlukan jalan baik jalan bisa maupun jalan tol. Karena dari situlah sebetulnya persatuan, pemerataan, itu bisa kita berikan. Dari barat sampai ke timur, dari utara sampai ke selatan ".
Lebih lanjut Presiden menyebut bahwa tahapan pembangunan prioritas berikutnya yang akan dijalankan oleh pemerintah pasca pembangunan infrastruktur adalah pembangunan sumber daya manusia. Dirinya menjelaskan bahwa investasi di bidang sumber daya manusia merupakan investasi penting bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan kemajuan zaman. Presiden Joko Widodo optimis generasi muda Indonesia akan mampu bersaing ditengah kompetisi global jika generasi muda mampu mengembangkan potensi sumber daya manusia yang dimilikinya. (Ndy)