Thursday, 02 August 2018 12:27

Pengelolaan Blok Rokan Oleh Pertamina Hemat Devisa 4 Miliar Dolar AS

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto : VOI Foto : VOI

 

PT Pertamina (Persero) menyambut baik keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang secara khusus telah memberikan hak pengelolaan Blok Rokan yang terletak di Provinsi Riau pada Selasa (31 Juli) lalu. Pelaksana tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menyatakan siap mengelola blok migas tersubur di Indonesia tersebut yang memiliki kapasitas produksi lebih dari 210.000 barrel minyak per hari. Dalam Forum Merdeka Barat 9 bertajuk “Menjaga Ketersediaan Migas” di Jakarta, Rabu (1 Agustus), Nicke Widyawati, mengatakan, keseluruhan hasil produksi dari Blok Rokan akan masuk ke kilang milik Pertamina, sehingga nantinya akan mengurangi ekspor minyak mentah untuk keperluan produksi Bahan Bakar Minyak dan produk olahan minyak bumi lainnya. Berkurangnya ekspor minyak mentah tersebut, diyakini Nicke, mampu menghemat cadangan devisa Indonesia mencapai 4 milar dolar Amerika Serikat per tahun.

Dengan adanya WK-WK (Wilayah Kerja) itu dikelola oleh Pertamina, maka 100 persen produksinya itu bisa masuk ke kilang Pertamina. Tidak ada yang dibawa keluar, diekspor. Jadi ini nanti pengaruhnya ke mana, ke affordability. Karena harga pembelian import dengan harga membeli dari produk hulu di domestic, ini harganya lumayan terpaut jauh. Oleh karena itu ketika kita berhitung Rokan, yang kita hitung bukan hanya keekonomian dari WK ini sendiri. Tetapi kita berhitung bagaimana dampaknya terhadap penurunan biaya produksi, secara jangka panjang, setelah 20 tahun. Kita kemudian bisa menyampaikan kepada pemerintah bahwa akan ada penghematan devisa 4 miliar dolar Amerika per tahun.

Nicke Widyawati menambahkan, dengan mengelola Blok Rokan, Pertamina bisa mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri. Karena akan ada pasokan baru yang didapatkan dari blok yang telah beroperasi selama lebih dari 90 tahun tersebut. Seluruh hasil produksi 100 persen masuk kepada Pertamina untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak dalam negeri yang saat ini masih bergantung pada impor. Selain itu, melalui pengelolaan Blok Rokan, potensi pendapatan negara selama 20 tahun pengelolaan akan mencapai 57 miliar dolar Amerika atau sekitar 825 triliun rupiah. Saat ini Blok Rokan yang terdiri atas dua lapangan minyak utama, yakni lapangan Duri dan Minas, dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia, anak perusahaan dari raksasa migas dunia asal Amerika Serikat, Chevron. Kontrak perusahaan tersebut habis pada 2021 mendatang. Rezha

Read 497 times Last modified on Thursday, 02 August 2018 14:10