(voinews.id) Fenomena kekeringan yang terjadi akibat perubahan iklim semakin meluas ke berbagai negara di dunia, menyebabkan masalah serius terhadap sektor pertanian dalam menyediakan pangan bagi masyarakat.Dikutip dari Antara, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Senin (20.1) di Jakarta mengatakan, solusi berbasis sains menjadi upaya memitigasi kekeringan di Indonesia.
Menurutnya, solusi berbasis sains dengan menerapkan teknologi modifikasi cuaca dilakukan untuk memaksa hujan turun mengisi waduk-waduk, bendungan-bendungan dan lahan-lahan kering, sehingga kemarau tidak memberikan efek parah terhadap kekeringan. Dwikorita menuturkan pihaknya bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca yang akan diterapkan pada akhir Februari sampai Mei 2023.Selain itu BMKG juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar menambah sumur-sumur bor sebagai upaya memitigasi kekeringan.Selain bekerja sama dengan sejumlah stakeholder. Dwikorita juga mendorong adanya keterlibatan masyarakat melalui pemberdayaan. Antara