Presiden Joko Widodo, Senin di Lombok Utara menyampaikan bahwa bantuan pemerintah kepada warga terdampak gempa Lombok bagi rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan tempat tinggal, akan diserahkan dalam bentuk tabungan. Penyerahan bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan tempat tinggal warga tahap pertama dilaksanakan hari Selasa di kabupaten lombok utara dan diperuntukkan bagi perbaikan 1000 tempat tinggal. Meskipun demikian menurut Presiden, proses rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut akan dilakukan secara swakelola dimana akan diawasi oleh pemerintah daerah dengan arahan dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Hal ini menurut Presiden dimaksudkan agar bangunan yang didirikan dapat menjadi bangunan yang tahan terhadap guncangan gempa.
“Kurang lebih 1000 lebih sedikit akan dimulai dalam bentuk tabungan nantinya dari uang itu tadi sudah saya sampaikan dipakai untuk membangun rumah kembali tetapi akan diawasi oleh provinsi, pak Gubernur, kemudian didampingi membangunnya oleh kementerian PU karena ini rumahnya adalah sistem RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat-red)yang anti gempa. Yang nanti akan diberikan gambar dan arahannya di lapangan oleh Kementerian PU.”
Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan bahwa akibat dari gempa yang menghantam Lombok, terdapat kerusakan fisik yang meliputi 67.875 unit rumah rusak, 606 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. BNPB memperkirakan total kerugian akibat gempa tersebut mencapai 5,04 triliun rupiah. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Lombok Utara, Presiden Joko Widodo juga meninjau dapur umum, trauma healing, posko pengungsian korban bencana dan rumah sakit lapangan. Presiden juga menyempatkan diri berdialog dengan warga untuk mendengarkan langsung keluhan dari warga yang terdampak gempa. (voi/Ndy)