Tuesday, 15 August 2023 13:17

Upaya Pemerintah Atasi Masalah Polusi Udara di Jakarta

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan kualitas udara Jabotabek (Jakarta Bogor Depok dan Tanggerang) sudah semakin memprihatinkan terutama diakibatkan oleh beberapa fenomena yaitu pembuangan emisi dari transportasi, aktivitas industri di Jabodetabek dan musim kemarau panjang. Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (14/8) di Jakarta. Ia mengungkapkan Kemenparekraf akan gerak cepat untuk menangani permasalah ini dengan memberikan instruksi langsung kepada para pegawai di lingkungan kemenparekraf/baparekraf untuk mulai menerapkan work from home dan menggunakan transportasi public sehinga diharapkan mampu menurunkan polusi udara. Untuk jangka menengah dan Panjang, menurut sandi harus ada peningkatan ruang terbuka hijau, konversi dari industri yang tidak menggunakan energi ramah lingkungan dan beberapa destinasi superprioritas diarahkan untuk memanfaatkan elektrifikasi.

“Dan tentunya untuk jangka menengah dan jangka Panjang, akan harus peningkatan dari segi ruang terbuka hijau, konversi dari industri yang masih menggunakan energi yang tidak ramah lingkungan, dan beberapa destinasi super prioritas juga kita arahkan untuk elektrifikasi”, ujar Sandiaga.

Sandiaga Uno lebih lanjut menyatakan bahwa masalah polusi ini berdampak negatif terhadap pariwisata Indonesia, karena itu harus segera diatasi agar tidak berlarut-larut. Menurut Sandiaga, pemerintah harus mampu menghadirkan kualitas udara yang baik, karena itu juga menjadi perhatian wisatawan ketika berkunjung ke Indonesia.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menginstruksikan kepada seluruh kementerian/lembaga untuk melakukan langkah cepat dalam melakukan intervensi dalam meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek. Untuk langkah jangka pendek, yang bisa dilakukan adalah mendorong pelaksanaan work from home selain rekayasa cuaca dan ruang terbuka hijau yang terus diperbanyak.

Read 300 times Last modified on Tuesday, 15 August 2023 13:33