Tuesday, 06 February 2024 10:25

Subsektor Perfilman mengalami pertumbuhan positif di 2023

Written by 
Rate this item
(0 votes)

VOInews, Jakarta: Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati mengatakan, subsektor perfilman mengalami pertumbuhan yang sangat positif di 2023. Hal tersebut disampaikan Dessy Ruhati saat pers briefing di Jakarta, Senin (5/02/2024). Dessy Ruhati menyampaikan, 55 juta penonton bioskop telah tercapai di 2023. Dessy Ruhati lebih lanjut menyampaikan bahwa sebuah rekor baru -pun tercipta, dimana ada 20 judul film, yang masing-masing film telah mencapai satu juta penonton.

“Sebuah rekor juga bahwa ada 20 judul film Indonesia yang masing-masing mencapai 1 juta penonton. Ini berarti daya tarik subsektor film ini sangat tinggi dan tentunya kita berharap tenaga kerjanya, baik di (sektor) animasi dan video terus bertumbuh”, ujar Dessy Ruhati.

Selain pertumbuhan postif di subbsektor perfilman, Dessy Ruhati juga menyampaikan bahwa komposisi penanaman modal asing di sektor parekraf mengalami pertumbuhan 41.1 % dengan tiga investor utama, yakni Singapura, Hongkong dan India. Ia- pun berharap dengan ada sentimen positif bagi pelaku investor di pasar modal, akan menaikkan nilai investasi dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di 2024.

Sementara itu, Economic Adviser & Senior Economist PT Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal, mengatakan, secara sektoral industri finance masih menjadi yang paling diminati dalam ruang investasi. Namun kinerja sektor-sektor berbasis leisure tidak bisa dihilangkan begitu saja termasuk salah satunya kinerja saham MD Pictures (IDX: FILM).

"Ada beberapa peristiwa yang mungkin membuat (tren) dia (FILM) turun, tapi kalau kita tarik tren line-nya itu ke atas terus," ujar Fithra. Ia juga mengatakan perkembangan masyarakat kelas menengah yang signifikan sebagai salah satu pendorong meningkatnya kinerja sektor film.

Sebagai industri yang tumbuh positif, FILM juga memiliki peluang investasi yang besar. Tidak hanya dari jumlah penonton, FILM juga memiliki Intellectual Property (IP) tinggi di mana satu film nilainya ditaksir bisa mencapai Rp15 triliun.

"Nilai-nilai yang terus berputar ini adalah satu hal yang menurut saya sangat menjanjikan ke depan. Bicara IP keseluruhan dari subsektor film, kita bicara potensi Rp130 triliun dan juga mengenai penciptaan 400 ribu sampai 500 ribu tenaga kerja. Jadi kalau kita bicara masa depan industri kreatif Indonesia, adalah konten kreatif atau content creation," kata Fithra.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno kemudian mendorong agar lebih banyak emiten dari pelaku ekonomi kreatif Indonesia khususnya di sektor film menjadi emiten di lantai bursa.

"Kita harus mendorong lebih banyak lagi emiten kita di pasar modal untuk lebih mewarnai prospek investasi kita," ujar Menparekraf Sandiaga.

Read 264 times