Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI, kuota jemaah Indonesia tahun ini adalah yang terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji, yakni mencapai 241.000 kuota haji. Proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia ini akan berlangsung sampai 10 Juni 2024.
Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan mutu pelayanan terhadap jemaah haji, khususnya jemaah haji lansia. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini, Kemenag masih mengusung jargon 'Haji Ramah Lansia' dengan sekitar 45.678 jamaah usia 65 tahun ke atas atau sebanyak 21,41 persen. Kemenag berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh jamaah, termasuk para lansia. Sejumlah ikhtiar dilakukan, termasuk menempatkan jemaah lansia pada kursi prioritas (bisnis) saat dalam penerbangan, baik menuju Tanah Suci maupun nanti kembali ke Indonesia. Upaya lainnya adalah membuka kuota pendamping jemaah lansia.
Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas petugas haji. Sejauh ini, keberadaan para petugas haji turut menentukan kesuksesan penyelenggaraan haji dan kenyamanan jemaah haji. Petugas haji tersebut telah menjalani bimbingan teknis selama 10 hari dan mendapatkan pelatihan terkait tugas dan fungsinya agar dapat melayani jemaah haji, khususnya jemaah lansia, dengan baik.
Upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan terhadap jemaah haji tentulah tidak cukup tanpa adanya ketaatan dan kedisiplinan dari jemaah haji itu sendiri dalam menjalankan ibadah haji, antara lain tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunnah dan menghindari aktivitas yang tidak penting di luar ruangan, jika kondisi fisik dan cuaca tidak memungkinkan, karena suhu di Tanah Suci mencapai 39-40° Celcius. Selain itu, jemaah haji juga diimbau untuk mentaati peraturan pemerintah setempat dan meniatkan perjalanan ke Tanah Suci hanya untuk ibadah.
Semoga upaya yang dilakukan pemerintah dalam melayani jemaah haji dapat memberikan kepuasan, khususnya kepada jemaah lansia, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dengan lancar.