Di sela–sela penyelenggaraan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa–Bangsa (PBB) ke 73 di New York, Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi menyempatkan diri untuk melakukan sejumlah pertemuan bilateral. Salah satunya adalah pertemuan dengan Menteri Hubungan Eksternal dan Kerjasama Internasional Burundi Ezechiel Nibigira. Pada pertemuan tersebut kedua menteri membahas antara lain keinginan Burundi untuk mendidik diplomatnya di Indonesia. Menurut Retno Marsudi dalam keterangan pers yang diterima oleh Voice of Indonesia pada Jumat, 28 September 2018 keinginan Burundi tersebut kemungkinan dapat diwujudkan karena selama ini Indonesia telah melakukan hal serupa dengan berbagai negara.
“Barusan dengan Burundi dalam konteks tentunya kita kaitkan dengan prioritas kita untuk Afrika dan mereka mengharapkan agar Indonesia dapat mendidik para diplomat mereka dan saya kira ini merupakan sesuatu yang bisa kita lakukan karena bukan sekali ini, bukan baru saja Indonesia melakukan kerjasama untuk mendidik para diplomat asing di Indonesia. Jadi memang kita memiliki program pendidikan diplomat yang sifatnya internasional dengan mengundang diplomat–diplomat asing dididik di Indonesia.”
Selain itu, Retno Marsudi juga mengungkapkan keinginan Burundi akan kehadiran investor Indonesia di negaranya. Burundi mengharapkan investor Indonesia datang dan menanamkan modalnya untuk pembangunan infrastruktur di negara yang terletak di sebelah timur Benua Afrika tersebut. Hal ini dikarenakan sebelumnya Indonesia telah sukses melakukan kegiatan ekonomi termasuk investasi di negara–negara Afrika lainnya. Pada kesempatan yang sama Retno Marsudi juga mempromosikan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue yang akan digelar tahun depan. Ia berharap Burundi hadir dan berpartisipasi dalam dialog tersebut. (VOI/Rezha)