Tentara Nasional Indonesia–Angkatan Udara (TNI-AU) secara khusus menyiapkan Pangkalan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur sebagai posko penerimaan bantuan logistik bencana gempa bumi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kepala Pusat Penerangan TNI-AU Marsekal Pertama Novyan Samyoga dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 29 September 2018 mengatakan di dua Pangkalan Udara (lanud) tersebut sudah disiapkan sejumlah pesawat yang siap diberangkatkan apabila dibutuhkan. Selain mengerahkan pesawat, TNI juga mengerahkan sejumlah kapal perang yang saat ini sudah bertolak untuk kemudian bersiaga di wilayah terdampak bencana.
“Baik disini di Lanud Halim itu selalu siaga 24 jam manakala nanti ada sukarelawan, manakala nanti akan menyumbangkan logistik itu langsung menuju ke Lanud Halim. Begitu juga dengan teman–teman atau donatur yang menyumbangkan makanan dan sebagainya di Lanud Abdurahman Saleh juga siap. Paling tidak ada dua Lanud itu, karena apa kita pergerakan dengan pesawat sehingga bisa langsung bergerak. Pada saat yang bersamaan mungkin untuk KRI sedang berjalan. Namun, yang saat ini sangat penting adalah darurat tanggap bencana ini.”
Sementara itu akun twitter TNI AU @_TNIAU, menjelaskan Pesawat bantuan akan diterbangkan dari tiga bandara diantaranya Bandara Sultan Hassanudin, Makassar, Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dan Bandara Abdurrahman Saleh, Malang. Pesawat yang akan diterbangkan melalui Bandara Sultan Hassanudin, yakni Helikopter Super Puma dan Boeing B-737 Skadron udara 5. Helikopter untuk mengecek kondisi Bandara Mutiara, Palu. Selain itu, helikopter akan membawa peralatan navigasi, personel paskhas TNI AU dan pengatur lalu lintas udara. Sedangkan Boeing 737 diterbangkan untuk memantau kondisi Palu dari udara. Melalui, Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, TNI AU akan menerbangkan C-130 Hercules yang akan menampung 102 personel Yonkes-2/2 KOSTRAD berserta peralatan dan perlengakapan kesehatan. (VOI/Rezha)