Kementerian Luar Negeri RI menyelenggarakan dialog diplomasi publik yang mengangkat tema “Indonesia-Korea Toward a People-Centered Community of Peace and Prosperity” di Kantor Kementerian Luar Negri Jakarta, Senin (15/10). Dalam kesempatan itu Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik kementerian Luar Negeri RI, Cecep Herawan secara khusus kepada RRI World Service mengatakan Korea Selatan memiliki kekuatan dalam hal diplomasi publik sehingga Indonesia dapat belajar dari pengalaman yang dimiliki oleh negara tersebut dalam menyampaikan pesan perdamaian ke seluruh dunia.
“Kita menyadari bahwa Korea punya kekuatan dalam diplomasi publik. Dia punya yang disebut dengan Korean Wave, dimana melalui K-Pop, K-Drama, mereka mampu memperkenalkan Korea ke seluruh pelosok dunia. Saya rasa dengan kekayaan keberagaman kebudayaan Indonesia, harusnya kita bisa melakukan hal serupa dengan belajar dari pengalaman yang dimiliki oleh Korea Selatan.”
Cecep Herawan menambahkan, dialog diplomasi publik antara Indonesia dan Korea Selatan itu merupakan komitmen antara pemerintah kedua negara dalam menjalankan Special Strategic Partnership. Tujuannya adalah agar masyarakat masing-masing memiliki wawasan ataupun pengetahuan yang sama mengenai diplomasi publik. Sementara itu bagi pemerintah Korea Selatan, dialog diplomasi publik ini adalah sarana untuk diseminasi informasi mengenai perkembangan proses perdamaian yang terjadi di semenanjung Korea yang dapat disampaikan ke seluruh dunia khususnya ke kawasan Asia. Dialog diplomasi publik tentang Indonesia dan Korea Selatan dihadiri pula oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik sekaligus Deputi Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Bahk Sahng-Hoon, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-Beom dan professor dari Incheon National University, Lee Hochul. (voi/viqran/e