Presiden Joko Widodo-Jokowi mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus mulai merencanakan program strategi pertahanan keamanan, baik jangka menengah maupun jangka panjang demi menjaga stabilitas negara. Hal itu dikatakan Jokowi saat menghadiri gelar apel Danrem-Dandim di Pussenif (pusat persenjataan infanteri) di Bandung, Jabar, Senin. Kepada ratusan Komandan Korem dan Komandan Kodim-Danrem dan Dandim, Presiden menekankan, program strategi pertahanan keamanan bisa dilakukan di sisi anggaran.
Selain itu, hal lain yang bisa dilakukan adalah melakukan riset atau kajian pemindahan markas-markas komando dalam upaya memetakan strategi pertahanan keamanan ke depan. Menurutnya, hal tersebut untuk merespon perubahan politik dan ekonomi dunia yang sangat cepat. Oleh karena itu, diperlukan pula sebuah strategi untuk menghadapi kondisi perubahan tersebut. Tak hanya strategi keamanan, Jokowi juga menyinggung soal netralitas TNI. Ia meminta agar TNI tetap menjaga nilai-nilai netralitas terutama dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Antara