Doktor Jose Manuel Ramos Horta, presiden kedua Timor Leste menyampaikan pujian terhadap pendekatan damai dan non kekerasan yang dikembangkan dalam menangani kekerasan berbasis agama oleh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Ramos Horta, penerima Nobel Perdamaian tahun 1996 tersebut menjadi pembicara kunci pada seminar Internasional Islam Indonesia di Pentas Global: Inspirasi Damai Nusantara Untuk Dunia, di kampus Universitas Gajah Mada Jumat.
Ramos Horta merekomendasikan agar kedua organisasi muslim tersebut mengembangkan cara-cara damai dalam menangani berbagai persoalan kekerasan dan diskriminasi berbasis agama di tingkat lokal dan global. Pada kesempatan itu Ramos Horta juga memuji politik luar negeri Indonesia yang menunjukkan kematangannya. Itu dibuktikan antara lain dalam hubungan diplomatik dengan Timor Leste yang meghormati hasil referendum untuk kepentingan Timor Leste. (kbrn)