Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Hari Lahir Nahdhatul Ulama ke 93 di Jakarta Convention Center. Peringatan ini sekaligus meresmikan Pembukaan Konsolidasi Jelang Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong penyelesaian pembahasan Rancangan Undang-Undang Pondok Pesantren. Presiden mengatakan bahwa RUU Pondok Pesantren akan menjadi payung hukum bagi peningkatan kapasitas santri dan murid di seluruh pondok pesantren, sekaligus bagi model pembiayaan bagi pendidikan pesantren di Indonesia.
“saya ingin sampaikan bahwa kita pemerintah terus mendorong agar Rancangan Undang-Undang pondok pesantren bisa segera diselesaikan. Ini sangat penting. Sehingga ada payung hukum yang jelas baik mengenai anggaran untuk pondok pesantren maupun yang berkaitan dengan pendidikan yang ada di pondok pesantren.”
Lebih lanjut Jokowi menyebut, peningkatan kapasitas para santri dan murid pondok pesantren merupakan upaya yang dilakukan dalam menghadapi tingkat persaingan global yang semakin ketat. Menurutnya, generasi muda harus memiliki keahlian yang akan membawa Indonesia menuju kemajuan.
“Karena kita akan hadapi persaingan antar negara yang makin ketat yang tanpa persiapan sumber daya manusia yang baik sangat sulit kita bersaing dan berkompetisi dengan negara lain. Sebab itu kita harus memastikan bahwa generasi muda harus punya keahlian dan sikap yang bisa membawa negara ini dalam era kemajuan.”
Hadir dalam acara itu Rais Aam (Pengurus Besar NU-red) PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. (Ndy)