Panas bumi merupakan potensi energi terbesar yang tersedia di wilayah Nusa Tenggara Timur, dengan potensi sebesar 1276 Megawatt Electrical (MWe), dan 776 MWe di antaranya ada di Pulau Flores. Dari 12 wilayah prospek panas bumi di Pulau Flores, ada tiga wilayah yang mendapat izin pengelolaan Wilayah Kerja Panas Bumi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM, yaitu Ulumbu, Mataloko dan Sokoria dengan total kapasitas terpasang mencapai 12,5 MW.
Kepala Badan Litbang ESDM, Sutijastoto mengatakan, energi panas bumi diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah timur Indonesia. Pengembangan panas bumi di Flores dapat diintegrasikan dengan sektor hilir seperti industri pertambangan, smelter, perikanan, perkebunan dan pariwisata agar potensinya dapat dimaksimalkan. Sutijastoto, Senin (4/2) mengatakan, saat ini kebutuhan listrik di Pulau Flores mayoritas untuk konsumsi rumah tangga. (antara)