Pemerintah Indonesia mempercepat pengembangan biodiesel 100 persen atau B100 dari minyak sawit mentah,untuk mengurangi impor bahan bakar minyak. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (8/5)menjelaskan, langkah tersebut merupakan strategi mengurangi bahan bakar fosil. Ia menjelaskan, masih ada keraguan dari khalayak luas atas penerapan B100 ini, mengingat B20 masih dalam tahapan implementasi.
Namun pengujian dan riset B100 ini tidak terlalu cepat, pengujian dan penggunaan B100 ini perlu disegerakan. Dadan Kusdiana menambahkan, uji biodiesel ini bukan hanya diujicobakan pada kendaraan, namun juga telah melewati proses pengujian sebelumnya dengan standar Internasional dan standar otomotif. Selain itu, juga dikawal berbagai pihak, antara lain Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, dan Pertamina. antara