Indonesia dan kawasan Afrika telah menjalin hubungan di bidang politik sejak diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, tahun 1955. Namun, dalam dua tahun terakhir, Presiden Indonesia Joko Widodo telah memiliki pandangan untuk mengubah hubungan politik tersebut menjadi hubungan ekonomi yang lebih konkret. Hal tersebut disampaikan Direktur Afrika, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Daniel Tumpal S. Simanjuntak, di acara Diskusi Panel dalam rangka Hari Afrika 2019 di Jakarta, Sabtu (25/5). Menurutnya, meskipun banyak tantangan dan hambatan perdagangan yang harus dihadapi, Indonesia dan negara-negara di Afrika memiliki banyak ruang kerja sama yang bisa dilakukan di masa yang akan datang. Daniel menambahkan, Presiden Joko Widodo memerintahkan 3 hal penting untuk menghadapi hambatan di bidang perdagangan tersebut.
“Kami sebagai pejabat Indonesia, diperintahkan Presiden tentang bagaimana kami harus mempromosikan, meningkatkan investasi, mengurangi dan menghilangkan kemungkinan hambatan perdagangan, dan mempromosikan kemungkinan kerja sama teknis. Jadi ketiganya adalah masalah penting yang bisa kita lihat dalam waktu dekat,” kata Direktur Afrika, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Daniel Tumpal S. Simanjuntak.
Dalam kesempatan tersebut, Daniel Simanjuntak menyampaikan beberapa kegiatan yang telah dan akan dilakukan Indonesia dalam rangka meningkatkan hubungan Indonesia dan Kawasan Afrika, yaitu Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 2005, Forum Indonesia-Afrika tahun 2018, dan Dialog Maritim Indonesia-Afrika tahun 2018. Tahun 2019 akan diselenggarakan Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 20 dan 21 Agustus mendatang. Dialog ini akan diikuti oleh Indonesia dan 700 negara Afrika. (VOI/AHM)