Disela-sela pertemuan Menlu OKI di Jedah tinggal 29 Mei 2019, Menlu RI telah melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan: Menlu Arab Saudi, Menteri Negara urusan Luar Negeri Arab Saudi; Menlu Bahrain; Pakistan; Bangladesh; Maladewa dan Thailand.
Selain membahas peningkatan hubungan bilateral dengan masing-masing negara, pembicaraan banyak terfokus pada isu masa depan Palestina.
“Posisi negara OKI cukup solid dalam terus berikan dukungan kepada Palestina” sebut Retno. Hal ini antara lain tampak dari dokumen akhir yang disiapkan untuk KTT OKI. Terdapat satu dokumen khusus mengenai Palestina (draft Resolusi mengenai Palestina).
Selain itu, isu upaya perdamaian Afghanistan dan kekhawatiran terhadap lambatnya repatriasi pengungsi Rakhine dari Cox Bazaar ke Rakhine State juga dibahas dalam pertemuan bilateral.
Menlu RI sampaikan perkembangan keterlibatan ASEAN untuk membantu persiapan repatriasi di Rakhine State. “Sekjen ASEAN dan AHA Center baru saja lakukan pertemuan dengan berbagai pihak di Myanmar untuk membahas langkah implementasi rekomendasi laporan Preliminary Needs Assestment (PNA) team” ungkap Retno.
Salah satu keterlibatan penting ASEAN yang sudah disetujui oleh Myanmar dan Bangladesh adalah peran ASEAN guna mengurangi defisit komunikasi terutama dalam menyebarluaskan persiapan repatriasi kepada para pengungsi di Cox Bazaar.
Disela-sela Pertemuan, Menlu RI juga menerima telepon Menlu Amerika Serikat, Mike Pompeo. Salah satu bahasan adalah mengenai proses perdamaian Afghanistan. “Amerika Serikat puji dan apresiasi kontribusi Indonesia dalam proses perdamaian di Afghanistan” tutup Retno. (Kemlu)