Partai Republik terpecah dalam menanggapi komentar rasialis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap anggota Kongres perempuan non-kulit putih dari Partai Demokrat. Beberapa anggota Partai Republik dengan tegas mengecam pernyataan Trump. Namun, politisi-politisi senior Republik menanggapinya dengan sangat hati-hati. Sebagian besar petinggi Partai Republik di Kongres memilih bungkam atau membela pernyataan Trump.
Ketua Senat Mayoritas Mitch McConnell menolak untuk membahas situasi tersebut. Padahal sebelum membuka konferensi pers ia mengatakan kepada wartawan mereka bisa bertanya tentang apa saja. Petinggi House of Representative dari Partai Republik Kevin McCarthy, Selasa (16/7) memberikan jawaban kabur.
Alexandria Ocasio-Cortez, Ilhan Omar, Ayanna Pressley dan Rashida Tlaib menjadi sasaran cicitan Trump di Twitter. Ia mengatakan para anggota sayap liberal-progresif Partai Demokrat itu untuk meninggalkan AS jika mereka terus mengkritik pemerintahannya.
Republika.