06
June

 

Pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besar Jepang di Jakarta pada tahun 2018 akan kembali melakukan program pertukaran masyarakat untuk mempererat hubungan antar kedua negara. Bagian dari program pertukaran masyarakat yang akan dilakukan pada tahun ini diantaranya adalah pengiriman guru pesantren ke Jepang. Pengiriman guru pesantren ke Jepang tersebut merupakan kelanjutan dari pengiriman pemuda Islam Indonesia dari berbagai kalangan yang telah dilakukan di tahun 2016 dan 2017. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Mashafumi Ishii dalam sambutannya di acara buka bersama tokoh – tokoh muslim Indonesia di kediamannya di Jakarta, belum lama ini.

‘’Program undangan guru pesantren akan kami lakukan tahun ini juga.  Pada tahun 2016 dan 2017 kami telah mengundang pemuda NU dan Muhammadiyah, 20 orang masing – masing total 40 orang dalam rangka pertukaran pemuda Jepang dan Indonesia atau Jenesis. Kemudian pada bulan November tahun yang lalu kami mengundang 15 orang untuk datang ke jepang dalam jangka waktu yag pendek yang seluruhnya adalah mahasiswa dari UIN seluruh Indonesia dan para peneliti muda.

Duta Besar Ishii menambahkan, dalam situasi internasional seperti saat ini yang penuh dengan ketidakpastian dirinya yakin bahwa pertukaran antar masyarakat Indonesia dan Jepang akan menciptakan masyarakat yang damai dengan ikatan yang kuat diantara kedua negara di masa yang akan datang. Ia juga berharap, hubungan budaya antar Jepang dan Indonesia terus meningkat dengan baik ke depannya, rasa pengertian dan mengormati juga meningkat serta berbagai program yang diadakan menjadi jembatan persahabatan antar kedua negara. (Rezha)

06
June

 

 

 

Di hadapan delegasi Konferensi Buruh International (International Labour Conference/ILC) yang berlangsung di Jenewa, Swiss, Menteri Tenaga Kerja RI, Hanif Dhakiri, tegaskan komitmen untuk menciptakan kerja layak bagi perempuan (4/6). Indonesia menyampaikan berbagai upaya yang telah dilaksanakan di tingkat nasional dalam mendorong tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dan penyediaan fasilitas bagi pekerja perempuan. “Pemerintah RI telah meluncurkan “Gerakan Nasional Non-Diskriminasi di Tempat Kerja" serta mengimplementasikan Panduan Kesetaraan Upah Netral Gender di Tempat Kerja. Di samping itu, Indonesia juga telah membentuk Task Force Equal Employment Opportunity (EEO) serta terus meningkatkan kapasitas dan kepedulian pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan lain dalam penerapan EEO," ujar Menaker RI dihadapan delegasi pemerintah, pekerja dan pengusaha dari 187 negara anggota International Labour Organization (ILO).

 

Menaker RI juga menyampaikan pandangan terhadap sejumlah usulan inisiatif ILO untuk mendorong kesetaraan gender dalam dunia kerja. Indonesia meminta agar ILO mengembangkan kajian terkait kebijakan jam kerja bagi perempuan yang berimbang dan sejalan dengan kebutuhan pekerja dan pengusaha. “ILO perlu memastikan ketersediaan data-data yang dapat dipergunakan oleh negara-negara guna menyusun kebijakan untuk mengatasi tantangan kerja layak bagi perempuan baik di sektor formal, maupun informal," Menaker menambahkan seraya menekankan bahwa Indonesia juga telah mengimplementasikan skema jaminan sosial untuk perlindungan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja.

 

Sementara itu, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib, menjelaskan bahwa pembahasan ILC pada tahun 2018 ini difokuskan pada tema “The Women at Work initiative: the push for equality". Hal ini mengingat salah satu inisiatif peringatan 100 tahun ILO tahun 2019 mendatang mengenai “Women at Work Initiatives". “Untuk itu, pada pertemuan ILC ini, negara-negara diharapkan dapat memberikan masukan untuk terwujudnya inisiatif pencapaian kerja layak bagi perempuan baik di tingkat global, maupun nasional," ujar Dubes Hasan.

 

ILC merupakan pertemuan yang dihadiri oleh wakil pemerintah, pekerja, dan pengusaha dari negara-negara anggota ILO. Pertemuan yang diselenggarakan oleh ILO setiap tahun dan memiliki mandat untuk menyusun dan mengesahkan berbagai standar internasional ketenagakerjaan, membahas berbagai kebijakan mengenai kerja layak, dan mengesahkan resolusi terkait pedoman kebijakan ILO. Sesi ke-106 ILC yang berlangsung sejak tanggal 28 Mei hingga 8 Juni 2018, dihadiri oleh lebih dari 5000 orang delegasi dan dinilai sebagai Konferensi terbesar yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss, pada tahun ini. Pertemuan dihadiri oleh sekitar 107 Menteri Tenaga Kerja dari  negara anggota ILO dan delegasi wakil pemerintah, pekerja dan pengusaha. Selain membahas isu terkait perempuan dalam dunia kerja, pertemuan ILC juga membahas masalah dialog sosial, kerja sama pembangunan, serta rencana penyusunan instrumen internasional mengenai kekerasan dan pelecehan di tempat kerja. (Kemlu)

 

 

 

05
June

 

Bus wisata hop on hop off yang berkeliling di pusat kota Moskow, Rusia dengan hiasan bergambar Wonderful Indonesia parkir di Lapangan Merah, samping Istana Kremlin, Moskow. Bus berhenti untuk menaikan dan menurunkan para wisatawan lokal dan asing bergambar Candi Borobudur dengan logo Wonderful Indonesia dan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, menelusuri jalan-jalan utama di ibukota Rusia  mulai 1 Juni hingga 20 Juni mendatang. Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara, Senin mengatakan, gambar Wonderful Indonesia di bus yang berhenti di Lapangan Merah menarik perhatian orang-orang di sekitar Lapangan Merah.

Satu bus wisata lainnya bergambar obyek wisata Bali menelusuri jalur-jalur utama pada rute berbeda mengelilingi kota Moskow. Keberadaan kedua bis Wonderful Indonesia sebagai bagian dari promosi pariwisata Indonesia di Rusia yang dilakukan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan promosi budaya dan pariwisata Indonesia di Rusia gencar dilakukan. Melalui Wonderful Indonesia  diharapkan masyarakat Rusia dan turis asing yang sedang berada di Rusia semakin mengenal dan tertarik berkunjung ke Indonesia. antara

05
June

 

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menyerukan kepada semua pihak untuk berpartisipasi menjaga keamanan selama pelaksanaan Asian Games 2018, pada Agustus mendatang di Jakarta-Palembang. Keamanan dan kenyamanan pelaksanaan Asian Games, tidak hanya tugas TNI-Polri saja tetapi semua pihak termasuk masyarakat. Demikian dikatakan Hadi Tjahjanto pada acara Safari Ramadhan 1439 H bersama keluarga besar TNI-POLRI serta komponen masyarakat Lampung, di Makorem 043/Gatam, Bandarlampung, Senin malam.

Menurut Hadi Tjahjanto pesta olahraga Asia tersebut  memberikan dampak positif pada sektor pariwisata, jasa, perdagangan, hotel, dan lain sebagainya, sehingga memberikan nilai ekonomi bagi kalangan pelaku usaha maupun masyarakat daerah tempat penyelenggaraan Asian Games. Karena itu, pihaknya mengharapkan pelaksanaan Asian Games dapat berlangsung sukses baik penyelenggaraan, prestasi, keamanan, maupun dapat memberikan nilai ekonomi bagi pelaku usaha dan masyarakat. antara