mazpri

mazpri

08
January

VOI BERITA Presiden Joko Widodo menyerahkan 2.405 sertifikat tanah untuk masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai bagian dari rangkaian program reforma agraria.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sertifikat tanah tersebut di Milenium Ballroom Kota Kupang, Senin, sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulisnya.

Jumlah total sertifikat yang akan dibagikan untuk Provinsi NTT berjumlah 65.548 slembar.

Presiden mengatakan, pemerintah menargetkan untuk menyelesaikan lima juta sertifikat pada 2017 dan tujuh juta sertifikat pada 2018 di seluruh Indonesia.

"Tahun ini tujuh juta harus keluar dari kantor-kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional) yang ada, tahun depannya lagi sembilan juta, tahun depannya lagi 12 juta sertifikat. Nanti kepala kantor BPN di kanwil maupun di kantor kabupaten semuanya enggak tidur ngurus sertifikat," ucap Presiden.

Ia menyampaikan, rakyat harus memiliki sertifikat tanah yang merupakan tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimiliki supaya terhindar dari sengketa. 

"Targetnya ke sana supaya tidak ada sengketa, supaya seluruh bidang harus tersertifikasi, semuanya diberikan kepada rakyat," ujar Presiden.

Dalam penyerahan sertifikat tanah tersebut, Presiden juga mengizinkan apabila ada yang ingin sertifikat tanahnya dijadikan sebagai agunan untuk pinjaman ke bank. 

Namun ia berpesan agar pinjaman tersebut digunakan sebagai modal usaha atau investasi.

"Enggak apa-apa, tapi tolong dihitung dulu, tolong dikalkulasi dulu bisa mengangsur nggak kalau kita pinjam ke bank. Dipakai untuk apa juga harus jelas harus dipakai untuk investasi, usaha dipakai untuk modal usaha jangan dipakai untuk yang lain-lain," kata Presiden.

Di sisi lain sebagai sebuah begara besar yang memiliki keanekaragaman suku, adat dan budaya, dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga berpesan agar krakyat selalu menjaga persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa. 

"Marilah kita jaga bersama-sama persatuan kita, marilah kita jaga bersama-sama negara kita Indonesia dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila," kata Presiden.

Ia mengimbau, agar jangan sampai kasus persengketaan dapat membuat perpecahan antar daerah dan antar suku. 

"Marilah kita jaga agar hal itu tidak terjadi di NTT dan di seluruh Tanah Air kita Indonesia," ujar Presiden. 

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kesempatan tersebut, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Ant

07
January

 

VOI BERITA Monumen Nasional (Monas) masih menjadi magnet wisatawan, terutama lokal, yang mengunjungi ibu kota Jakarta seperti terlihat hari ini di mana antrean panjang pengunjung terbentuk sampai pintu masuk tugu ikonik Jakarta ini.

Saat ini pengunjung yang ingin masuk Tugu Monas harus menggunakan kartu Jakcard seharga Rp30.000 yang juga dapat digunakan untuk berwisata ke Kota Tua.

Yang ingin mengunjungi Tugu Monas tidak perlu berjalan jauh karena dari Silang Monas disediakan odong-odong sampai pintu masuk tugu. Antrian panjang juga terlihat di tempat pemberhentian ondong-odong.

Dede, pengunjung asal Banten, ikut mengantre bersama anak dan suaminya untuk masuk Tugu Monas.

Dede sengaja datang bersama keluarga untuk menikmati kota Jakarta dari ketinggian. Selain menjadi ikon, wisata ke Monas juga cukup murah.

"Biasa hari libur jadi ramai. Mumpung anak-anak masih libur, jadi bawa kesini untuk melihat-lihat," kata Dede yang mengaku pernah ke Tugu Monas semasa kecil dulu.

Begitu juga dengan Sarmini, asal Jawa Tengah yang membawa anaknya.

Ia yang berlibur ke Jakarta untuk melihat cucu dan anaknya mengaku tidak begitu beranik naik hingga puncak Monas. Tapi ia penasaran sehingga tetap mengantre masuk ke Monas.

Pengunjung dapat naik ke puncak Monas dengan menggunakan lift yang beroperasional dari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB dengan maksimal 1.000 pengunjung dan malam pada pukul 19.00-22.00 WIB dibatasi bagi 700 pengunjung.

Monumen peringatan setinggi 132 meter ini didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Belanda.

Pembangunan monumen ini dimulai pada 17 Agustus 1961 di bawah perintah Presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Ant

07
January

 

VOI BERITA Presiden Joko Widodo dijadwalkan segera meresmikan Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Jawa Timur sepanjang 49,50 kilometer. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjawab pers di sela Festival Jalan Tol "Sundown Loop" di Gerbang Tol  Madiun, Sabtu menjelaskan, setelah diresmikan masyarakat dapat menggunakan jalan tol tersebut beberapa waktu tanpa tarif atau  gratis sebagai bentuk sosialisasi. Dikatakan, ruas Tol Ngawi-Kertosono  sebagai bagian dari Tol Solo-Ngawi-Kertosono dan merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang harus tuntas sampai akhir tahun ini. Basuki memastikan  pembangunan jalan lintas itu akan diprioritaskan di titik-titik terdekat dengan perkampungan dibanding  yang jauh perkampungan seperti di persawahan. ant.

07
January

 

VOI BERITA Pembangunan jalan tol Ngawi-Kertosono sepanjang 49,8 kilometer, yang melintasi wilayah tiga kabupaten, yakni Ngawi, Madiun, dan Nganjuk, sekarang sudah mencapai 99 persen.


 Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) Iwan Moedyarno menyatakan pembangunan Jalan Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 49,8 kilometer yang melintasi tiga kabupaten, yakni Kabupaten Ngawi, Madiun, dan Nganjuk, telah mencapai 99 persen.

"Pembangunannya sudah sekitar 99 persen. Ditargetkan akhir Januari ini sudah selesai," ujar DIrut PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) Iwan Moedyarno kepada wartawan disela kegiatan Festival Jalan Tol (FJT) "Sundown Loop" di Gerbang Tol (GT) Madiun, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Sabtu petang.

Menurut dia, dengan pengerjaan yang telah mencapai 99 persen tersebut, pembangunan badan jalan telah selesai semuanya. 

"Untuk badan jalan sudah selesai. Pengerjaan kurang tinggal mempercantik dan pengamanan saja," kata Iwan lebih lanjut. 

Adapun sejumlah kekurangan yang belum dilengkapi diantaranya pemasangan marka jalan, gerbang tol, peralataan tol, dan kelengkapan rambu-rambu lalu lintas.

Karena telah mencapai 99 persen pengerjaan, pihaknya menyatakan siap jika sewaktu-waktu Tol Ngawi-Kertosono akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono yang juga hadir dalam kegiatan tersebut membenarkan Presiden Joko Widodo dijadwalkan segera meresmikan Jalan Tol Ngawi-Kertosono tersebut. 

"Segera, akan dilaporkan kepada Presiden Jokowi dan disesuaikan dengan jadwal beliau untuk segera diresmikan," kata Menteri Basuki.

Seperti diketahui, ruas Tol Ngawi-Kertosono merupakan bagian dari Tol Solo-Ngawi-Kertosono yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang harus tuntas sampai akhir tahun ini. Tol ini dibangun oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (PT NKJ), selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Total panjang jalan Tol Ngawi-Kertosono 87,5 km dan dari ruas ini sepanjang 49,8 km dikerjakan oleh PT NKJ dengan nilai investasi Rp3,83 triliun untuk ruas Mantingan, Ngawi-Wilangan, Nganjuk. Sedangkan sisanya yakni ruas Wilangan-Kertosono sepanjang 37 kilometer dikerjakan pemerintah.

"Untuk tarifnya, direncanakan per kilometer sekitar Rp1.200-1.300 untuk golongan satu. Tinggal dikalikan saja dengan panjang 49 kilometer," kata dia. 

Kegiatan Festival Jalan Tol (FJT) "Sundown Loop" bertujuan sebagai ajang perkenalan Jalan Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 49,8 km kepada masyarakat. Dalam kegiatan tersebut terdapat lomba "fun bike", "loop cycling", dan "fun walk", panggung hiburan rakyat, dan ditutup dengan pesta kembang api pada Sabtu malam.

Selain dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, kegiatan tersebut juga dihadiri Dirut PT Jasa Marga Desi Arryani, pejabat sejumlah BUMN pendukung, dan anggota Forkompimda Kabupaten Madiun dan Kota Madiun. Ant