mazpri

mazpri

06
January

 

VOI BERITA Kementerian Agama menerima kunjungan delegasi dosen Ma'had Aly dari Global University Beirut Lebanon. Dipimpin Syekh Thoriq Ghonam, delegasi ini diterima Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, kemarin Kamis (4/1).

Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa kunjungan para dosen Lebanon ini merupakan salah satu implementasi kerjasama akademik antara Kementerian Agama dengan Global University Beirut. Kerjasama ini telah disepakati sejak beberapa tahun lalu.

"Indonesia siap menjadi pusat peradaban dan tujuan pendidikan dunia karena Indonesia memiliki potensi yang besar untuk hal tersebut, misalnya jumlah perguruan tinggi yang sangat banyak," ujar Kamaruddin seperti dikutip dari website resmi Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (6/1).

Dalam kunjungan ini, lanjut Kamaruddin, para dosen nantinya akan berbagi pengetahuan terkait metode pengajaran Bahasa Arab dengan mahasiswa Mahad Aly di Indonesia.

"Ada sejumlah program yang sudah disiapkan dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai tujuan pendidikan dunia. Kementerian Agama memiliki program pengiriman dosen untuk belajar ke luar negeri," ucapnya.

Selain itu, ada juga program mengundang dan memfasilitasi mahasiswa asing belajar di Indonesia melalui jalur beasiswa. Termasuk juga dan memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia selama menempuh pendidikan.

"Ke depannya kami berharap, Indonesia menjadi kiblat dunia untuk pendidikan Islam, selain Timur Tengah dan Eropa," harap Kamarudin.

Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi menambahkan, para dosen dari Global Univeraity Beirut Lebanon akan bermukim di Indonesia selama satu bulan. Mereka akan ditempatkan di 13 Mahad Aly yang tersebar di beberapa provinsi. Rol

06
January

 

VOI BERITA Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyampaikan rasa optimismenya terhadap ASEAN di tahun 2018. Pasalnya ASEAN memiliki Sekretaris Jenderal dan gedung Sekretariat yang baru.  “Tahun 2018 akan menjadi awal yang bagus bagi ASEAN. Hal ini karena ASEAN memiliki Sekretaris Jenderal yang baru  dan akan memiliki gedung Sekretariat  yang baru," kata Menlu Retno saat memberikan sambutan dalam acara serah terima Sekjen ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta (5/1).  

Optimisme Menlu Retno tersebut didasarkan pada peran Sekretariat ASEAN sebagai pemupuk persatuan ASEAN.  “ASEAN akan memasuki fase pembangunan menjadi Organisasi modern dengan sebuah Sekretariat yang kuat – Sekretariat yang kuat, yang mampu menjaga, memupuk dan memastikan kesatuan dan sentralitas ASEAN," lanjut Menlu.

ASEAN memiliki Sekretaris Jenderal yang baru Dato Paduka Lim Jock Hoi (Brunei Darussalam) menggantikan pejabat lama Le Luong Minh untuk masa jabatan lima tahun (2018-2022).

Menlu Retno menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia atas fasilitasi kepada Organisasi negara-negara Asia Tenggara tersebut. “Sebagai tuan rumah Sekretariat ASEAN, Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk membantu dan memfasilitasi," tegasnya.

Gedung Sekretariat ASEAN yang dibangun terdiri dari dua tower, dengan masing-masing tower terdiri atas 16 (enam belas) lantai dan memiliki dua basemen.  Luas bangunan gedung mencapai 44.209,95m2 yang akan memiliki 16 ruang konferensi dan ruang serba guna serta aula utama yang mampu menampung sekitar 650 orang.

Konsep utama pembangunan gedung Sekretariat ASEAN adalah “Let's Celebrate The Dialogue" yang menonjolkan budaya Betawi serta mencerminkan visi Jakarta sebagai Ibukota Diplomatik ASEAN. Kemlu

06
January

 

VOI BERITA Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dan Menlu India Sushma Swaraj memimpin pertemuan ke-5 Sidang Komisi Bersama RI – India, Jakarta (5/1).

Menlu Retno menegaskan pentingnya meningkatkan sense of urgency dalam kemitraan kedua negara agar menghasilkan kerja sama konkret yang lebih besar. 

“Untuk menjaga momentum hubungan yang kuat ini, pertemuan juga menjajaki kemungkinan Perdana Menteri India untuk dapat melakukan kunjungan ke Indonesia di tahun 2018," tegas Menlu Retno.

Pertemuan membahas peningkatan dan pengembangan kerja sama dalam upaya penguatan kemitraan strategis kedua negara di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Dibahas pula peran Indonesia dan India dalam membangun arsitektur kawasan.

Di bidang politik, hukum, dan keamanan kedua Menlu membahas kerja sama maritim, penanggulangan terorisme dan kejahatan trans nasional.

Untuk kerja sama ekonomi dibahas upaya memberikan akses pasar, fasilitasi perdagangan dan investasi.

Sementara di bidang sosial-budaya kedua negara menekankan pentingnya kerja sama budaya, pariwisata, serta people-to-people contact.

Pada akhir pertemuan, Menlu RI dan Menlu India menandatangani dokumen kesepakatan dalam bentuk Agreed Minutes.

Selain menghadiri pertemuan bilateral, Menlu India juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dan membuka ASEAN-India Network of Think Tanks (AINTT) bersama Menlu RI.

Kedua negara telah menjalin hubungan sejarah, dan budaya yang sangat panjang. Hubungan diplomatik sudah terjalin sejak 67 tahun yang lalu  dan ditingkatkan menjadi kemitraan strategis pada tahun 2005. Kemlu

06
January

 

VOI BERITA Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj di kantornya, Jakarta, Jumat sore.

Wakil Presiden menemui rombongan Menlu India setelah menghadiri rapat terbatas mengenai peningkatan investasi dan perdagangan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.

Wakil Presiden yang keluar dari Istana kepresidenan sekitar pukul 16.05 WIB bergegas menggunakan mobil golf menuju kantornya guna menerima rombongan Menlu India. 

Wapres dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. 

Wapres menerima Menlu India sekitar pukul 16.10. Rombongan Menlu India tiba sekitar pukul 15.45 WIB. Dalam kesempatan tersebut, pertemuan berlangsung sekitar 15 menit. Sementara kedua Menlu juga diagendakan akan melakukan pertemuan di Kementerian Luar Negeri pada petangnya.

Direktur Jenderal untuk Urusan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya di Kantor Wapres mengatakan, kunjungan Menlu India ke Indonesia kali ini ingin membicarakan terkait komisi bersama sekaligus membahas hubungan bilateral kedua negara dengan sejumlah pokok bahasan.Ant