VOInews.id- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat di Tanah Air yang terdampak El Nino senilai Rp400 ribu. "Karena ada super El Nino, dan jangan sampai hal itu mengurangi daya beli masyarakat maka pemerintah juga akan mengeluarkan BLT El Nino," kata Presiden Joko Widodo di Padang, Rabu. Hal tersebut disampaikan Presiden di sela-sela kunjungan kerjanya ke Sumatera Barat menyerahkan bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Padang.
Eks Wali Kota Solo tersebut mengatakan BLT El Nino tersebut akan diserahkan langsung kepada masyarakat pada November dan Desember 2023 senilai Rp400 ribu. Bantuan itu akan dicairkan pemerintah melalui dua tahapan yakni Rp200 ribu pada November, dan Rp200 ribu pada periode Desember.
Dalam kunjungan kerja ke Sumatera Barat, Jokowi juga mengecek langsung pasokan beras di gudang Bulog Kota Padang. Presiden memastikan ketersediaan beras di gudang Bulog tersebut mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di Ranah Minang. Bahkan, di tengah ancaman musim kemarau Sumatera Barat surplus beras. "Di Sumatera Barat surplus beras," kata dia. Kendati surplus beras, kepala negara menegaskan cadangan beras di setiap gudang Bulog harus tetap disiapkan guna mengantisipasi dampak terburuk dari musim kemarau panjang. "Yang namanya cadangan itu harus ada. Oleh sebab itu, kalau kita lihat tadi di gudang Bulog cadangannya banyak," ujarnya.
Selesai acara tersebut, Presiden Jokowi akan lepas landas menuju Sumatera Selatan dan bermalam di sana. Dalam kunjungan kerja tersebut Presiden didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay, serta Plh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana.
Antara
VOInews.id- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan , Rabu, menyatakan sangat sedih melihat ketidakberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dianggapnya mengabaikan pembunuhan brutal terhadap anak-anak dalam konflik Israel-Palestina. "Tidak ada seorang pun yang serius menyikapi suatu struktur yang membiarkan pembunuhan brutal terhadap anak-anak terjadi. Kami sangat sedih melihat gambaran bahwa PBB tidak berdaya," katanya. Erdogan mengeluarkan pernyataan itu pada pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara.
Keberatan-keberatan yang selama ini ditunjukkan Turki atas struktur yang tidak adil pada Dewan Keamanan PBB sekali lagi terbukti melalui pemberitaan baru-baru ini, ujarnya. Keberatan yang ia maksud mengacu pada sebuah resolusi Timur Tengah, yang gagal disahkan hanya karena salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan menggunakan veto. Turki telah sekian lama mengkritik struktur seperti itu. Erdogan kembali menyebut slogan yang ia canangkan soal reformasi PBB, "Dunia ini lebih besar, tidak hanya lima".
Ia mendasarkan slogan itu terkait struktur Dewan Keamanan PBB yang memiliki lima anggota permanen dengan hak veto. Ia menambahkan bahwa sikap pihak-pihak yang membela dunia dalam perang Rusia di Ukraina tidak terlihat dalam kasus pembunuhan massal di Gaza. Erdogan menganggap pihak-pihak yang memiliki perbedaan sikap tersebut "benar-benar munafik". Ia juga menggarisbawahi bahwa negara-negara di luar kawasan sedang "mengobarkan api" dengan membela Israel.
Namun Turki, kata Erdogan, siap menjadi salah satu penjamin dukungan bagi pihak Palestina pada aspek kemanusiaan, politik, dan militer. "Kita mengajukan diri untuk menyelenggarakan sebuah konferensi internasional yang akan diikuti seluruh pihak berpengaruh di kawasan ini," ujarnya. Konflik di Gaza, wilayah yang terus dibombardemen Israel sejak 7 Oktober, mulai berlangsung ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa. Operasi tersebut merupakan serangan mendadak yang mencakup tembakan-tembakan roket serta penyusupan kelompok Palestina tersebut ke Israel melalui darat, laut, dan udara. Hamas menyatakan operasi itu dilancarkan sebagai pembalasan atas serbuan ke Masjid Al Aqsa serta atas peningkatan kekerasan yang dilakukan oleh kalangan pemukim Israel.
Militer Israel kemudian melancarkan serangan udara tanpa henti ke Jalur Gaza. Sudah hampir 8.000 orang yang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 6.546 warga Palestina dan 1.400 warga Israel. Gaza, yang berpenduduk 2,3 juta jiwa, mulai kehabisan pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar. Iringan kendaraan yang diizinkan masuk ke wilayah itu mengangkut hanya sebagian kecil dari jumlah yang dibutuhkan.
Sumber: Anadolu
VOInews.id- Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatera Selatan, Rabu, usai melakukan sejumlah kegiatan di Sumatera Barat. Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Presiden beserta rombongan tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Kota Palembang, Sumatra Selatan, Rabu. Tampak menyambut kedatangan Presiden, yaitu Pj.
Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol A. Rachmad Wibowo, Danlanud Sri Mulyono Herlambang Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo, dan Danlanal Palembang Kolonel Laut Sandy Kurniawan. Sebelumnya Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di sejumlah kota di Sumatera Barat, Rabu. Di Sumbar, Presiden meresmikan Bandara Mentawai, meninjau pasar, dan kegiatan belajar di sekolah menengah kejuruan hingga meninjau Gudang Bulog Baru Rawang di Padang, Sumatera Barat.
Antara
VOInews.id- Indonesia mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera bertindak guna menghentikan eskalasi konflik Israel-Palestina di Gaza dan mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi. Dalam debat terbuka DK PBB untuk membahas situasi di Gaza, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa setiap detik yang terbuang tanpa adanya aksi nyata dari Dewan Keamanan berdampak mengerikan bagi warga Palestina di Gaza.
“Saya ingin mengingatkan bahwa DK memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan, tidak membiarkan perang berkepanjangan atau membantu salah satu pihak melanjutkan perang,” kata Menlu Retno, berdasarkan salinan pernyataan Indonesia yang dia sampaikan dalam pertemuan DK PBB yang berlangsung di New York, AS, pada Selasa (24/10). Mengutuk keras kelanjutan agresi Israel terhadap warga sipil di Gaza, dia mengatakan bahwa DK PBB tidak boleh tinggal diam menyaksikan bencana dan kejahatan kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina. Serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah, blokade listrik, air, bahan bakar, dan pengusiran warga Gaza disebutnya dilakukan oleh Israel atas nama hukuman kolektif. Pada saat yang sama, warga sipil disandera dan nyawanya terancam.
“Saya ingin bertanya bagaimana DK akan melakukan tanggung jawabnya? Kapan DK akan menghentikan perang di Gaza, mewujudkan gencatan senjata, membuka akses terhadap bantuan kemanusiaan, menyerukan pembebasan warga sipil, dan menghentikan pendudukan ilegal oleh Israel?” cecar Retno. Dia kemudian menuturkan bahwa setiap detik yang terbuang karena perbedaan politik dan kegagalan mencapai konsensus merupakan kekalahan bagi kemanusiaan dan memperparah instabilitas.
“Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK mengambil langkah?” ujar Retno. Menlu RI juga menegaskan bahwa Indonesia tidak membuang-buang waktu dalam memobilisasi dukungan internasional. Melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), ASEAN, dan pertemuan ASEAN-GCC, serta Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi D8, Indonesia menyerukan kesatuan suara untuk mendesak dihentikannya kekerasan dan fokus pada isu bencana kemanusiaan.
ANtara