Akbar

Akbar

19
December

 

(voinews.id)- Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun meresmikan "Indonesia Experience Center" (IEC) di Sinar Mas Plaza, Shanghai, Sabtu (17/12) malam. Di pusat perbelanjaan milik investor Indonesia itu, para pengunjung bisa menikmati makanan dan minuman khas Indonesia.

Batik dan kerajinan tangan serta promosi pariwisata, seni, dan budaya Nusantara juga tersedia di sana. "IEC ini diproyeksikan sebagai pintu depan Indonesia di Shanghai dalam meningkatkan hubungan Indonesia dengan Tiongkok di bidang perdagangan, pariwisata, investasi, dan pertukaran antarmasyarakat kedua negara," kata Dubes RI. Menurut Djauhari, pihaknya akan menjadikan IEC sebagai ajang belajar bahasa Indonesia dan tari tradisional Indonesia serta sebagai tempat menikmati kuliner khas Nusantara. "Lokasi Sinar Mas Plaza yang strategis dan populer di Shanghai menjadikan IEC ini menarik untuk dikunjungi," ucapnya.

Konsul Jenderal RI di Shanghai Deny W Kurnia mengaku lega dengan terwujudnya program yang telah lama diidamkannya itu. "Selama bertahun-tahun kami bermimpi memiliki venue terintegrasi yang berfungsi sebagai sarana promosi untuk semua aspek terkait dengan Indonesia, baik itu perdagangan, pariwisata, investasi, seni dan budaya.

Akhirnya, kini terwujud," katanya. Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia di China (Inacham) Liky Sutikno berharap IEC dapat menghasilkan lebih banyak karya dan produk Indonesia yang nantinya bisa mendukung peningkatan kerja sama dengan China.

 

antara

19
December

 

(voinews.id)- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa pemadam listrik yang masih terjadi di banyak daerah adalah akibat serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur energi. Ibu kota Kiev mengalami kerugian yang paling besar akibat serangan tersebut. Lewat aplikasi perpesanan Telegram, Zelenskyy menuliskan gempuran rudal militer Rusia pada Jumat menghancurkan banyak jaringan transmisi listrik di Ukraina. Menurutnya, pengiriman air dan layanan listrik di sejumlah wilayah mengalami gangguan.

"Kondisi Kiev sangat buruk," ungkapnya. Zelenskyy mengatakan otoritas mengantisipasi bantuan lebih lanjut di daerah tersebut berupa sistem pertahanan udara dari para mitra dan walhasil "wujud utama dari teror Rusia (teror rudal) akan menjadi mustahil.

 

 Sumber: Anadolu

19
December

 

(voinews.id)- Sejumlah lembaga bantuan mengatakan lebih dari 24 juta orang dari total 35 juta penduduk Afghanistan sedang menghadapi kerawanan pangan akut. "Harga-harga meroket, tingkat kemiskinan tinggi, dan saya adalah satu-satunya pencari nafkah di keluarga saya, memiliki taksi dan berkeliling di jalanan dari fajar hingga senja demi menghidupi keluarga saya," ungkap seorang warga Kabul bernama Wahidullah.

Memiliki keluarga yang beranggotakan 22 orang dan tinggal di Desa Shiwaki di pinggiran Kabul, ibu kota Afghanistan, Wahidullah mengatakan bahwa kemiskinan telah melemahkan kemampuannya untuk membeli kayu bakar atau batu bara guna menjaga rumahnya tetap hangat selama musim dingin.

"Tahun lalu, harga 1 ton batu bara adalah 6.000 afghani (1 afghani = Rp178,63) hingga 6.500 afghani, tetapi tahun ini harganya mencapai 16.000 afghani, harga yang tidak terjangkau bagi orang biasa," kata Wahidullah kepada Xinhua di sebuah toko batu bara.

Dilanda perang dan miskin secara ekonomi, Afghanistan menderita akibat kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi sejak evakuasi pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2021. Sanksi-sanksi AS terhadap Afghanistan dan larangan penebangan pohon secara ilegal oleh pemerintahan sementara yang dipimpin Taliban telah menyebabkan kenaikan harga kayu dan bahan bakar, kata Ashna kepada Xinhua di toko penjualan kayu miliknya.

 

Tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan ekstrem telah menyebabkan turunnya pembelian daya oleh warga Afghanistan, ujar Ashna.

Menyusul penarikan pasukan pimpinan AS dari negara Asia itu, aset Afghanistan senilai lebih dari 9 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.630) dibekukan oleh AS sebagai bagian dari sanksinya terhadap penguasa baru negara yang dilanda perang itu.

Sejumlah lembaga bantuan mengatakan lebih dari 24 juta orang dari total 35 juta penduduk Afghanistan sedang menghadapi kerawanan pangan akut, menyerukan pemberian bantuan pangan menjelang musim dingin yang menusuk tulang.

Tinggal di kamp pengungsi sementara Taimani di Kabul, Mohammad Nasir (50), yang terlihat lebih tua dari usianya, meyakini bahwa tinggal di Afghanistan sebenarnya tidak sama dengan memiliki "kehidupan," melainkan berjuang untuk tetap "hidup."

"Saya bersama dua anak saya bekerja dari fajar hingga senja di pasar menggunakan gerobak dorong dan juga menjual tas belanja, tetapi penghasilan kami hanya 110-120 afghani per hari, hanya cukup untuk membeli tepung dan tidak lebih," ujar Nasir kepada Xinhua.

 

antara

19
December

 

(voinews.id)- Jumlah pemilih yang rendah dalam pemilihan parlemen Tunisia memperkuat kebutuhan negara Afrika Utara itu untuk lebih memperluas partisipasi politik dalam beberapa bulan mendatang, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Minggu. Hanya 8,8 persen pemilih Tunisia memberikan suara dalam pemilihan parlemen pada Sabtu, komisi pemilihan umum negara itu mengumumkan, setelah sebagian besar partai politik memboikot pemungutan suara yang dianggap sebagai sandiwara untuk menopang kekuasaan Presiden Kais Saied.

Setelah mengumumkan jumlah pemilih, partai-partai besar termasuk Salvation Front, yang mencakup partai Islamis Ennahda dan musuh bebuyutannya, Partai Konstitusi Bebas, mengatakan Saied tidak memiliki legitimasi dan harus mundur, seraya menyerukan protes besar-besaran.

"Pemilu parlemen itu ... merupakan langkah awal yang penting untuk memulihkan arah jalan demokrasi negara tersebut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

"Namun, jumlah pemilih yang rendah memperkuat kebutuhan untuk lebih memperluas partisipasi politik dalam beberapa bulan mendatang," tambahnya. Pemilu itu, yang berlangsung 12 tahun setelah penjual sayur Tunisia Mohamed Bouazizi membakar diri dalam aksi protes yang memicu demonstrasi Musim Semi Arab, berlangsung setelah pembubaran legislatif oleh Saied tahun lalu, sebuah langkah yang dicap lawan-lawannya sebagai kudeta.

Saied, mantan dosen hukum yang independen secara politik ketika terpilih sebagai presiden pada 2019, menggambarkan pemilu itu sebagai bagian dari peta jalan untuk mengakhiri kekacauan dan korupsi yang menurutnya melanda Tunisia di bawah sistem sebelumnya.

 

Sumber: Reuters