(voinews.id)Inggris akan memberikan bantuan militer senilai 1,2 miliar dolar AS (Rp17,84 triliun) ke Ukraina, kata pemerintah Inggris pada Rabu, sementara NATO menyebut Rusia sebagai "ancaman langsung" terbesar bagi keamanan Barat.
Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara, pesawat nirawak, perlengkapan elektronik baru untuk peperangan, dan ribuan peralatan untuk tentara Ukraina.
"Senjata, peralatan, dan pelatihan dari Inggris mengubah pertahanan Ukraina untuk melawan serangan gencar ini. Dan kami akan terus berdiri tegak di belakang rakyat Ukraina untuk memastikan Putin gagal di Ukraina," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam sebuah pernyataan.
Pendanaan baru itu diputuskan setelah Inggris pada Mei mengatakan akan memberikan tambahan 1,3 miliar pound dalam bentuk dukungan militer dan bantuan ke Ukraina.
Total dukungan militer dan bantuan ekonomi dari Inggris mencapai 3,8 miliar pound (Rp68,53 triliun) tahun ini.
Pasukan Ukraina juga telah memulai pelatihan di Inggris setelah Johnson menawarkan untuk membuka program besar yang dapat melatih hingga 10.000 tentara setiap empat bulan.
Sementara itu, dalam pertemuan puncak yang didominasi pembicaraan tentang invasi Rusia, NATO menyetujui rencana untuk memodernisasi angkatan bersenjata Ukraina.
Aliansi pertahanan itu mengatakan mereka mendukung sepenuhnya "perlawanan heroik" Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan lewat video pada pertemuan NATO di Madrid itu bahwa Ukraina membutuhkan 5 miliar dolar per bulan untuk pertahanan dan perlindungan.
Sumber: Reuters
(Voinews.id)Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjamin kelancaran ekspor pangan Ukraina di tengah perang yang dipicu oleh invasi Rusia ke negara itu sejak 24 Februari 2022.
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Rabu, dan menyampaikan bahwa Ukraina berperan penting dalam rantai pasok pangan dunia.
Karena itu, Presiden Jokowi memandang penting upaya maksimal agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.
"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," kata Presiden dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pernyataan senada sebelumnya sudah sempat disampaikan oleh Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Elmau, Jerman, pada Senin (27/6).
Kala itu, Jokowi meminta dukungan negara-negara anggota G7 untuk memfasilitasi ekspor gandum Ukraina agar dapat segera berjalan kembali.
Selain reintegrasi ekspor gandum dari Ukraina, Jokowi juga menegaskan pentingnya ekspor komoditas pangan dan pupuk dari Rusia dalam rantai pasok global.
Sebelumnya, pada bulan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa tengah berusaha keras membangun "jalur solidaritas" demi memfasilitasi ekspor makanan dari Ukraina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga sempat menyatakan bahwa pihaknya tengah menjalin kontak intensif dengan Rusia, Ukraina, Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa demi memulihkan proses ekspor biji-bijian Ukraina di tengah ancaman krisis pangan global yang semakin memburuk.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Zelensky, Presiden Jokowi juga melanjutkan undangan secara langsung kepada Ukraina untuk berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali November mendatang.
Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral dengan Ukraina, yang tahun ini genap berusia 30 tahun.
"Tahun ini adalah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Ukraina. Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama yang lebih baik," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Presiden Zelenskyy menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran Presiden Jokowi ke Ukraina.
"Terima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi yang merupakan kunjungan pertama pemimpin Asia sejak invasi melanda Ukraina. Saya juga mengundang kalangan usaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Ukraina pascaperang," kata Presiden Zelenskyy.
Selain berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi juga rencananya akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
antara
(voinews.id)Presiden RI Joko Widodo disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, dalam kunjungannya ke negara itu, Rabu sore sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Saat Presiden Jokowi turun dari kendaraan, Zelenskyy tampak sudah menunggu di pintu istana. Kedua pemimpin negara itu lantas saling menyodorkan tangan bersalaman dan menyapa satu sama lain.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu malam, setelah penyambutan, kedua pemimpin negara tersebut masuk ke dalam Istana untuk melakukan sesi foto bersama, pengenalan delegasi serta dilanjutkan dengan pertemuan tete-a-tete.
Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi rencananya akan berbicara dengan Zelenskyy untuk mengupayakan terciptanya perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.
Presiden Jokowi sebelumnya juga telah meninjau puing-puing kehancuran akibat perang di beberapa bangunan di Kota Irpin, serta menyerahkan bantuan kemanusiaan.
Saat peninjauan bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo itu, Presiden Jokowi menyatakan kehancuran yang disaksikannya sebagai hal yang menyedihkan, dan berharap tidak ada lagi kota di Ukraina yang mengalami kehancuran.
Usai dari pertemuan dengan Zelenskyy, Presiden Joko Widodo dijadwalkan langsung kembali ke Polandia menggunakan Kereta Luar Biasa yang disediakan pemerintah Ukraina, untuk selanjutnya menuju Rusia guna bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
antara
(voinews.id)Kereta Luar Biasa (KLB) yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Peron 1 Stasiun Central Kyiv, Ukraina, sekitar pukul 08.50 waktu setempat, Rabu, 29 Juni 2022.
Total lama perjalanan yang dilalui Presiden Jokowi dan rombongan adalah sekitar 11 jam yaitu sejak Selasa (28/6) sekitar pukul 21.15 waktu setempat.
Setelah pintu gerbong kereta terbuka, Presiden dan Ibu Iriana turun dari kereta disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik, Kepala Komisi Hubungan Antar-Pemerintah Ukraina-Indonesia Taras Kachka dan pejabat KBRI Kyiv.
Pada hari keempat agenda kunjungan kerja ke luar negeri, Presiden dan Ibu Iriana akan berada di Ukraina untuk melakukan sejumlah kegiatan.
Kegiatan pertama adalah mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin. Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga diagendakan berkunjung ke Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kyiv.
Pada siang harinya, Presiden Jokowi akan ke Istana Maryinsky untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Sementara pada sore hari, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan terbatas akan kembali ke Stasiun Central Kyiv untuk kemudian bertolak menuju ke Stasiun Przemysl di Polandia dengan menggunakan KLB.
Dalam keterangannya di Munich, Senin, 27 Juni 2022, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi berangkat ke Ukraina melalui Polandia.
Retno mengaku masih terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.
"Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," tutur Retno.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana ialah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (*)
antara