Daniel

Daniel

19
October
 
VOInews, Tangerang: Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Mesir, Lutfi Rauf, memaparkan potensi kerja sama ekonomi, investasi, dan perdagangan antara Sulawesi Tengah dan Mesir dalam pertemuan di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah pada Senin (14/10). Dalam kesempatan tersebut, Dubes Lutfi Rauf mengungkapkan bahwa hubungan dagang antara Indonesia dan Mesir telah terjalin dengan sangat baik selama ini, dengan potensi besar untuk terus ditingkatkan.
 
Menurut pernyataan pers yang dikeluarkan oleh KBRI Kairo pada Selasa (15/10), Lutfi menyebutkan bahwa dua faktor utama yang mendukung hubungan erat kedua negara adalah pengakuan cepat Mesir terhadap kedaulatan Indonesia setelah proklamasi oleh Soekarno-Hatta, serta kesamaan agama Islam yang dianut mayoritas penduduk kedua negara. "Kesamaan ini mempercepat komunikasi bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan Mesir," ujarnya.
 
Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti S., menambahkan bahwa Mesir merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia di kawasan Afrika. Syahran mencatat bahwa sepanjang Januari hingga Agustus 2024, total perdagangan kedua negara mencapai 1,09 miliar dolar AS (sekitar Rp15,7 triliun), dengan nilai ekspor Indonesia ke Mesir mencapai 975,8 juta dolar AS (sekitar Rp15,2 triliun). Angka ini meningkat sebesar 10,94 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yang mencatat nilai ekspor sebesar 879,6 juta dolar AS (sekitar Rp13,7 triliun).
 
"Volume perdagangan Indonesia ke Mesir terus meningkat, terutama sejak masa pandemi," jelas Syahran. Biji kopi robusta menjadi salah satu komoditas yang paling diminati di Mesir, sementara Indonesia banyak mengimpor kurma dari negara tersebut. Hal ini menunjukkan potensi perdagangan yang berkelanjutan antara kedua negara.
 
Sementara itu, Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Rifki Rustam Arsyad, menyoroti peluang investasi yang dapat dijalin antara Indonesia dan Mesir. Menurutnya, sektor perkebunan, buah-buahan tropis, serta produk perikanan dan hasil laut menjadi sektor yang memiliki prospek cerah. "KBRI Kairo bersama Pusat Promosi Investasi Indonesia (IIPC) Kementerian Investasi di Abu Dhabi berencana mempromosikan potensi investasi di Kairo pada November 2024," tambah Rifki.
Rifki juga berharap agar potensi investasi dari Mesir bisa diarahkan ke Sulawesi Tengah, yang memiliki banyak komoditas unggulan. Potensi ini diharapkan mampu menarik minat investor Mesir untuk menanamkan modal di daerah tersebut. "Dengan adanya pertemuan ini, kami berharap potensi Sulawesi Tengah dapat semakin dikenal di pasar Mesir," katanya.
 
Pada kesempatan yang sama, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Rudi Dewanto, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Dubes Lutfi Rauf. Rudi menyatakan bahwa pertemuan ini sangat strategis untuk mendekatkan hubungan bilateral kedua negara, khususnya dalam sektor perdagangan dan investasi global. "Sulawesi Tengah kaya akan komoditas potensial yang siap dipasarkan ke Mesir, seperti kelapa, kopi, karet, durian, kemiri, vanili, hingga gas alam," ujarnya.
Rudi juga menambahkan bahwa beberapa komoditas, seperti kopi dan kelapa, menjadi prioritas ekspor ke Mesir karena tarif masuknya yang nol persen. "Tarif nol persen ini tentu sangat menguntungkan bagi Indonesia, dan kami optimis bisa memaksimalkan peluang tersebut untuk meningkatkan ekspor dari Sulawesi Tengah ke Mesir," jelas Rudi.
 
Dengan adanya inisiatif dan pertemuan ini, diharapkan kerja sama antara Sulawesi Tengah dan Mesir semakin erat, tidak hanya dalam perdagangan, tetapi juga dalam peningkatan investasi yang berdampak positif bagi kedua belah pihak.
 
Beranda Diplomasi/ Voice of Indonesia
 
13
October

 

VOInews, Yogyakarta: DI Yogyakarta dikenal dengan pesona wisata alamnya yang memukau, terutama deretan pantai yang menawarkan keindahan alam luar biasa. Salah satu pantai yang menjadi sorotan di wilayah ini adalah Pantai Gesing, terletak di Kabupaten Gunung Kidul. Pantai ini menjadi destinasi menarik bagi para wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang masih alami.
 
Pantai Gesing berjarak sekitar 40 km dari pusat Kota Yogyakarta dan terletak tepat di Desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Meskipun lokasinya cukup terpencil dan belum ramai dikunjungi wisatawan, Pantai Gesing menawarkan pesona alam yang sangat memukau dengan suasana yang tenang dan nyaman untuk relaksasi.
 
Daya tarik utama Pantai Gesing terletak pada hamparan pasir putih yang bersih dan dua bukit karang yang mengapit pantai ini, memberikan pemandangan yang eksotis. Para pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas di sini, seperti berjalan-jalan santai di tepi pantai, memancing, atau sekadar berfoto dengan latar belakang panorama laut yang menakjubkan.
 
Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga dapat membeli ikan segar dan menikmati kuliner laut yang tersedia di sekitar pantai dengan harga yang terjangkau. Pantai Gesing menawarkan pengalaman kuliner yang tidak hanya memanjakan mata tetapi juga lidah, membuat kunjungan ke pantai ini semakin lengkap.
 
Pantai ini juga menjadi tempat favorit bagi mereka yang mencari ketenangan dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari. Tersedia spot-spot foto yang instagramable di area ini, seperti replika perahu yang berada di tepi tebing, menambah daya tarik bagi para wisatawan yang gemar berfoto untuk mengabadikan momen liburan.
 
Meskipun akses menuju Pantai Gesing cukup menantang, keindahan yang ditawarkan sesampainya di lokasi akan membuat segala rasa lelah terbayar. Air laut yang jernih dan dangkal, serta pemandangan batu karang yang terlihat jelas dari atas permukaan, menjadi daya tarik tambahan bagi para pecinta snorkeling dan keindahan bawah laut.
 
Bagi para penggemar memancing, Pantai Gesing juga menjadi surga tersendiri untuk mengejar dan menikmati keberagaman ikan hias. Sebuah destinasi tersembunyi di Gunung Kidul ini siap menyambut para petualang alam yang ingin mengeksplorasi keindahan tersembunyi Yogyakarta.
12
October

 

VOInews, Perth: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth kembali mempromosikan budaya Indonesia melalui gelaran *Road to Indonesia–Western Australia Film Festival (IWAFF) 2025*. Festival film ini berlangsung pada 1-6 Oktober 2024 di berbagai lokasi di Kota Perth, Australia Barat, sebagai langkah persiapan menuju IWAFF 2025 mendatang.
 
Konsul Jenderal RI di Perth, Listiana Operananta, menyatakan dalam siaran pers KJRI Perth di Jakarta, Selasa (7/10), bahwa film merupakan bahasa universal yang mudah dipahami oleh masyarakat luas. “Film adalah medium yang efektif dalam mempromosikan Indonesia, karena dapat diterima dan dimengerti oleh semua kalangan,” ujarnya.
 
Festival film ini diadakan di sejumlah lokasi, termasuk di Murdoch University dan Curtin University, yang menjadi tuan rumah pemutaran film serta diskusi seputar dunia perfilman. Beberapa film yang ditayangkan dalam festival ini antara lain "Eksil" karya Lola Amaria dan "Orpa" karya Qun Film.
 
KJRI Perth bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam pemutaran 25 film pendek dari sineas Jawa Timur. Film-film tersebut diputar di Backlot Cinema dan Perpustakaan Negara Bagian Australia Barat di Kota Perth, memperkenalkan kekayaan budaya serta kreativitas sineas Indonesia kepada audiens internasional.
 
Selain pemutaran film, Murdoch University dan Curtin University juga menyelenggarakan workshop khusus seputar pembuatan film dokumenter. Workshop ini menjadi ajang bagi para sineas muda untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam dunia perfilman, sekaligus mempererat hubungan antara komunitas kreatif Indonesia dan Australia Barat.
 
Acara "Road to IWAFF 2025" juga dimeriahkan dengan pemutaran film "Onde Mande" karya Visinema, sebuah drama komedi yang menggambarkan kehidupan adat Minangkabau di Sumatra Barat. Pemutaran film ini mendapat antusiasme dari masyarakat Australia Barat yang tertarik untuk lebih mengenal budaya Indonesia melalui film.
 
Festival ini ditutup dengan pemutaran 25 film pendek karya sineas Jawa Timur yang mencakup beragam genre, mulai dari drama, horor, komedi, hingga dokumenter. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara Jawa Timur dan Australia Barat, khususnya di bidang industri kreatif, serta mempersiapkan perayaan 35 tahun kerja sama *Sister Province/State* antara kedua wilayah tersebut.


06
October

 

VOInews, Yogyakarta: Pantai Torohudan, sebuah destinasi wisata baru yang terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, kini mulai menarik perhatian, terutama bagi para pecinta kegiatan memancing. Letaknya yang tersembunyi di balik ladang dan persawahan warga membuat pantai ini masih relatif sepi dari wisatawan. Akses menuju pantai ini tidaklah mudah, pengunjung harus berjalan kaki selama sekitar 10-15 menit melewati jalan terjal dan berbatu setelah menitipkan kendaraan mereka.

 

Meskipun perjalanan menuju pantai ini cukup menantang, pengunjung akan segera disambut oleh suasana yang asri dan sejuk berkat pepohonan yang tumbuh subur di sekitar pantai. Air laut yang biru, tebing-tebing yang mengapit di kedua sisi pantai, serta hamparan pasir putih yang agak kasar menciptakan suasana damai dan menenangkan. Ombak di pantai ini relatif tenang, menjadikannya aman untuk berenang atau sekadar bermain air di tepi pantai.

 

Keindahan alam Pantai Torohudan yang memukau juga memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Suara ombak yang lembut dan semilir angin laut menciptakan suasana yang menyegarkan dan mendamaikan, membuatnya menjadi tempat ideal bagi mereka yang ingin melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan.

 

Selain menikmati pemandangan dan bersantai, pengunjung Pantai Torohudan juga dapat melakukan berbagai aktivitas lain seperti berkemah di tepi pantai, berenang, hingga menikmati indahnya matahari terbenam. Pemandangan sunset di pantai ini begitu mempesona, menjadikannya spot yang romantis bagi pengunjung yang datang bersama pasangan atau keluarga.

 

Namun, untuk mencapai Pantai Torohudan, pengunjung harus berhati-hati karena medan yang cukup terjal dan berbatu. Dianjurkan untuk tidak mengunjungi pantai ini saat musim hujan, karena kondisi jalan setapak yang licin dan sulit dilalui. Meskipun begitu, tantangan ini akan terbayar lunas begitu tiba di pantai dan disuguhi keindahan alam yang luar biasa.

 

Pantai Torohudan, yang berjarak sekitar 50 km dari pusat kota Yogyakarta, merupakan destinasi wisata yang cocok bagi mereka yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang eksotis. Wisatawan yang ingin menikmati pesona tersembunyi Gunungkidul patut mempertimbangkan pantai ini ke dalam whist vacation list.