Sumarno

Sumarno

07
November

 

Suhu Dingin 6 derajat celcius pada sabtu  6 November 2021 di pusat kota Glasgow Scotlandia yang menusuk kulit  tidak menjadi halangan bagi ribuan warga pengunjuk rasa untuk berteriak atas penilaian mereka tentang belum optimalnya perjanjian paris 2015.Anak -anakkaum muda dan orang tua meneriakan berbagai aspirasi mereka mulai  soal membatasi kenaikan  suhu global sampai 1,5 derajat celciusmitigasi dalam aksi pengendalian perubahan iklimekosistem mangrove dan berbagai dampak perubahan iklim lainnya.

Ribuan warga yang menggelar aksi damai berharap generasi mandatang harus diselamatkan melalui aksi nyata tanpa harus menanggung beban krisis iklim.Seperti disuarakan oleh Alisia 10 Tahun yang ikut bergabung dengan para pendemonstran yang meminta agar pihak yang berwenang mau berbuat banyak dan lebih cepat mengatasi prubahan iklmim tersebut.

  

“karena semua pemimpin dunia di  COP 26 selalu mengatakanmereka akan melakukan sesuatu  dalam   pertemuan ini.tetapi sebenarnya mereka tidak melakukan apa -apa.jadi mereka selalu mengatakan kami  akan melakukan sesuatukami akan  melakukan sesuatutetapi mereka sebenarnya  tidak melakukan apa -apa.dan kami disini   untuk membuat  mereka melakukan sesuatu”.

 

Hal yang sama disampaikan seorang ibu muda laura anderson yang mengajak putrinya terlibat dalam aksi ini untuk perubahan yang dibutuhkan oleh bumi dimasa depan.

 “anak saya ingin bergabung  dalam  parade hari ini karena dia  sangat suka gereta  dan sangat  penting untuk berdiri didepan pemimpin dunia  di COP 26  dan kami disidan  kami   hanya ingin mengatakanbahwa masa depan untuk anak – anak  dan anda   harus  melakukan aksi ini sekarang”.

 

Aksi demonstrasi ini adalah aksi yang terbesar dari serangkaian aksi unjuk rasa yang terjadi daam rangkaian kegitan KTT yang berlangsung di Glasgow.Aksi damai dipimpin aktivis lingkungan Greta thunberg mulai jumat hingga sabtu.Hari aksi secara serentak ini juga dilakukan di London Manchster dan beberapa kota lainnya.Sejumlah ruas jalan juga ditutup untuk mendukung keselamatan dan keamanan proses aksi unjuk rasa tersebut.Dari glasgow scotlndia Inggris Besty Simatupang dan Nuke Kusumawati Voice of Indonesia.

07
November

 

(voinews.id) Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian siap memberikan dukungan bagi pengembangan komoditi-komoditi pertanian baru yang dianggap memiliki peluang untuk dikembangkan serta memiliki pangsa pasar yang besar.Hal itu disampaikan Mentan Syahrul Yasin Limpo saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Jambi H Al Haris dan pelaku usaha perkebunan di Aula Rumah Dinas Gubernur Jambi Sabtu.

Pada kesempatan itu seorang pelaku usaha perkebunan di Provinsi Jambi Mazharul Haq berharap Kementerian Pertanian RI memberikan dukungan pada pengembangan komoditas pertanian baru di Jambi salah satunya komoditi pisang.Menurut dia pisang menjadi salah satu komoditi yang berpeluang untuk dikembangkan namun masih membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk membantu petani.antara

05
November

 

(voinews.id) Presiden Vladimir Putin merayakan Hari Persatuan Nasional Rusia Kamis dengan melakukan kunjungan ke Krimea Tindakannya tersebut menuai protes tajam dari Ukraina. Krimea merupakan wilayah yang diambil Rusia dari Ukraina pada 2014. Saat berbicara di Kota Sevastopol tempat keberadaan armada Laut Hitam Rusia Putin mengatakan Sevastopol dan Krimea "sekarang selamanya bersama Rusia". Ukraina mengutuk kunjungan Putin itu dan menyebutnya sebagai "pelanggaran berat terhadap kedaulatan Ukraina" dan hukum internasional.

Hari Persatuan Nasional Rusia adalah hari libur umum yang dibuat oleh pemerintahan Putin pada 2004 untuk menggantikan Hari Revolusi Oktober Komunis. Pencaplokan Krimea dari Ukraina telah menarik kecaman internasional dan sanksi terhadap Moskow. Namun langkah itu memberikan dorongan yang signifikan pada popularitas Putin di dalam negeri. (antara)

05
November

 

(voinews.id)Tiongkok India Amerika Serikat Australia dan negara-negara lain pemakai batu bara dengan jumlah besar tak menandatangani ikrar dalam KTT Iklim COP26 PBB di Glasgow untuk berhenti memakai batubara. Sementara Indonesia Polandia Vietnam dan negara-negara lain Kamis berjanji untuk menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga batubara dan menghentikan pembangunan pembangkit. Mayoritas penandatangan juga berkomitmen untuk menghindari investasi di pembangkit batubara baru di dalam dan luar negeri.

Emisi gas rumah kaca dari pembakaran batubara adalah penyumbang terbesar terhadap perubahan iklim. Menghentikan penggunaan batubara di dunia dianggap penting untuk mencapai target iklim global. Inggris berharapdilansir Reuters KTT di Glasgow akan menghasilkan komitmen yang cukup untuk tetap mencapai target membatasi kenaikan suhu global hingga 15 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Untuk mencapai target itu dunia harus dapat mencapai emisi karbon nol bersih pada 2050. (antara)