PT Angkasa Pura II (Persero) memperketat pengawasan di semua bandara yang dikelolanya, khususnya terhadap penumpang rute internasional yang baru tiba dari luar negeri untuk mencegah penyebaran Virus Corona masuk ke Indonesia.
Vice President of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis mengatakan, peningkatan pengawasan antara lain dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dengan dua cara yaitu melakukan proses screening menggunakan kamera pemindai suhu tubuh (thermal scanner) dan pengamatan terhadap penumpang (surveillance syndrome). (antara)
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan delegasi Perdana Menteri Hungaria Victor Orban, Kamis, di Istana Merdeka Jakarta. Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi terhadap kerjasama bilateral yang telah terjalin antara Indonesia dan Hungaria di bidang penyediaan air bersih. Jokowi juga meyakinkan bahwa dirinya akan mempelajari lebih jauh proposal kerjasama yang diajukan oleh pihak Hungaria dalam bidang pembangunan rumah sakit. Hungaria mengajukan diri untuk bekerjasama dengan Indonesia untuk membangun rumah sakit yang berfokus pada terapi kanker serta rumah sakit militer.
“ Pertama tentu soal kerjasama kita di penyediaan air bersih. Saya mengapresiasi proyek kerjasama yang telah selesai pada akhir Desember 2019 dan diimplementasikan di 36 lokasi di 12 provinsi di Indonesia. Saya harap kita bisa melanjutkan kerjasama ini. Kedua saya mencatat dan akan mempelajari proposal pembangunan 3 rumah sakit untuk fasilitas deteksi dan perawatan onkologi dan rumah sakit militer. Ketiga kerjasama tol elektronik, tolong pastikan dokumen kerjasama diserahkan paling akhir pada 31 Januari 2020. Proses lelang akan dilakukan pada April 2020.”
Sementara itu Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Peter Szijjarto yang hadir mendampingi Perdana Menteri Hungaria Victor Orban, menyampaikan bahwa Hungaria mendukung rencana pemberian bebas visa bagi warga negara Indonesia ke Uni Eropa. Dirinya pun menyampaikan dukungan terhadap negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa. Menurutnya hal itu akan memberikan keuntungan bukan hanya untuk Indonesia namun juga bagi negara-negara ASEAN.
“ Kami percaya bahwa hubungan kerjasama bilateral antara Hungaria dan Indonesia dapat menjadi dasar bagi pengembangan kerjasama antara Uni Eropa dan ASEAN di masa mendatang. Andy Romdoni melaporkan.” (voi/andy)
Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando mengatakan berbagai indikator kegemaran membaca masyarakat Indonesia menyatakan masyarakat Indonesia semakin gemar membaca. Perhatian masyarakat dan pemerintah daerah semakin meningkat dilihat dari maraknya kegiatan-kegiatan literasi di seluruh daerah di Indonesia. Dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman Duta Baca Indonesia dengan Najwa Shihab, Kamis, (23/01) di Jakarta, Muhammad Syarif Bando menyebutkan bahwa Perpustakaan Nasional akan mengedukasi masyarakat desa mengenai literasi digital melalui pelatihan dan penyediaan sarana dan prasarana.
“Yang pertama adalah bagaimana merumuskan kebijakan utama untuk menjabarkan visi bapak presiden tentang bagaimana membangun manusia unggul menuju Indonesia maju yang kemudian kata kuncinya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan ini harus dipastikan pada kemampuan seseorang itu berdiri di atas kakinya dengan seluruh pengetahuan keterampilan yang mereka miliki untuk mengambil peran dalam pembangunan agar dapat mengelola sumber daya alam yang melimpah sehingga bisa menciptakan lapangan kerja. Karena itu pada tahun ini salah satu prioritas nasional untuk layanan perpustakaan berbasis inklusi untuk dapat menjangkau masyarakat yang termarginalkan. Kami akan mengadakan pelatihan di ribuan desa. Kita juga akan memberikan buku-buku terapan dan juga komputer serta pelatihannya agar mereka dapat membuka usaha.”
Dalam kesempatan itu, sebagai duta baca Indonesia, Najwa Shihab mengaku senang dengan kelanjutan kerjasama dirinya dengan Perpusnas dan akan terus mendorong kegemaran membaca secara masif ke seluruh penjuru nusantara lewat berbagai kegiatan dan saluran sosial media yang ada (voi/nuke)
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orbán dalam Konferensi Pers pada perhelatan Executive Committee, Centrist Democrat International (CDI) di Jogjakarta Kamis (23/01) mengatakan negara-negara anggota CDI perlu menerapkan etika dan nilai-nilai universal. Hal itu untuk menyeimbangkan kepentingan yang bersaing dalam arena politik domestik dan internasional. Menurutnya untuk mewujudkan nilai-nilai itu diperlukan juga sinergi kuat antara politikus dan pembuat kebijakan.
“Itulah mengapa saya berada disini. Ini sangat mendidik dan menarik menurut saya. Saya rasa dunia punya 2 pertanyaan utama untuk masa depan. Pertama, bagaimana masa depan umat kristen dan kedua bagaimana melestarikan dunia Islam. Pada tingkat yang lebih filosofis adalah sangat penting bagi politikus dan pembuat kebijakan untuk saling memahami.”
Menurut Perdana Menteri Viktor Orbán, Centrist Democrat International (CDI) juga mengajak masyarakat yang memiliki niat baik dari setiap agama dan bangsa, serta partai politik dan pemerintah di seluruh dunia, untuk bergabung dalam aliansi ini. Hal itu untuk melindungi martabat manusia dan menumbuhkan munculnya tatanan dunia yang benar-benar adil dan harmonis, yang didirikan atas dasar kesetaraan hak dan martabat setiap manusia. (voi)