Menanggapi perkembangan zaman yang memasuki Revolusi Industri 4.0, Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan, pendidikan di Indonesia telah menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Usai peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (2 Mei), Menteri menjelaskan, sebelum isu revolusi 4.0 mengemuka, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat desain baru kurikulum. Selain itu, reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang mutakhir, menjadi keniscayaan pendidikan Indonesia.
“Kemendikbud kan sudah membuat standar untuk pembelajaran yaitu kita akan meredesign kurikulum yang memiliki 5 kompetensi. Yang pertama adalah kemampuan berpikir kritis anak, yang ke dua, kreativitas dan inovasi peserta didik, ke tiga communication skill, ke empat kerja sama, yang ke lima confident, kepercayaan diri.”
Menteri Muhadjir lebih lanjut menjelaskan, kepercayaan diri adalah modal yang sangat dibutuhkan untuk memasuki abad 21 dan bergaul di era industri 4.0. Menteri juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi. Hal ini sejalan dengan revolusi karakter bangsa sebagai bagian dari program Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Penguatan pendidikan karakter tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional akan dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada 6 hingga 8 Mei mendatang dan direncanakan akan dihadiri Presiden Joko Widodo.Sekar
Kedutaan Besar Republik Azerbaijan untuk Indonesia, pada hari Selasa (1/5) merayakan 100 tahun kemerdekaan Negara Republik Azerbaijan di Jakarta. Duta Besar Republik Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Garayev, pada saat memberi sambutan di Jakarta, Rabu (2/5) mengatakan, selain merayakan 100 tahun kemerdekaan, di tahun yang sama Republik Azerbaijan juga merayakan 100 tahun parlemen, 100 tahun hak pilih untuk perempuan, dan 100 tahun angkatan bersenjata.
“Azerbaijan merupakan republik pertama yang memberikan hak suara penuh kepada perempuan. 100 tahun yang lalu, Parlemen kami, Mili Mejlis, sudah memiliki anggota parlemen perempuan. Republik Demokrasi Azerbaijan dalam sejarahnya banyak menjadi yang pertama. Tahun ini kami juga merayakan 100 tahun Parlemen kami, 100 tahun hak pilih perempuan, 100 tahun angkatan bersenjata kami.”
Duta Besar Tamerlan Garayev menambahkan, tahun ini Republik Azerbaijan juga turut merayakan 10 tahun Proses Baku, platform luas untuk dialog antar budaya yang dimulai pada tahun 2008 oleh Azerbaijan dengan Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa. Beberapa program yang dicapai dari Proses Baku ialah pada tahun 2015, Eropean Games Pertama diadakan di Baku, tahun 2017 diselenggarakan Islamic Solidarity Games yang ke empat, dan Formula One Azerbaijan Grand Prix yang baru saja selesai beberapa hari yang lalu. Egi
Usai menghadiri Forum Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Sedunia, Wakil Presiden Iran Massoumeh Ebtekar bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Puan Maharani di Jakarta, Rabu (2 Mei). Dalam konferensi persnya bersama Menteri Puan Maharani, Wakil Presiden Iran mengatakan, ia menyampaikan keinginannya bekerja sama dengan Indonesia yang telah berhasil memberdayakan perempuan melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
“Kami berharap, kami dapat menemukan garis merah untuk draft MOU, dalam hal ini kami ingin memulai kerja sama melalui berbagai sektor. Kami telah berbicara mengenai sektor pemberdayaan perempuan, dan yang paling penting adalah ekonomi pemberdayaan perempuan. Dan kami mengetahui bahwa Indonesia memiliki contoh sukses pemberdayaan perempuan. Jadi regenerasi kebijakan pekerja merupakan salah satu prioritas pemerintah kami. Kami memiliki skema khusus bagi perempuan yang tinggal di desa di mana kami dapat menempa, memberdayakan, dan membentuk mereka, tapi kami juga mendukung mereka dengan dana kredit mikro dan organisasi lokal. Dan kami juga mengetahui bahwa Indonesia memiliki pengalaman dalam hal ini. Jadi kami berharap dapat segera bekerja sama.”
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyambut baik keinginan tersebut. Menteri Puan berharap, kedatangan Wakil Presiden Iran ke Indonesia ini dapat menjadi titik balik untuk memperkuat kerja sama Indonesia dan Iran di berbagai sector. NK
Hakim Mahkamah Agung Pakistan, Justice Muhammad Ghazali, di Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/5) mengatakan, dirinya optimistis Indonesia akan berkembang menjadi Negara maju di masa mendatang. Hal itu, menurutnya, didasarkan bukan hanya pada kekayaan sumber daya alam yang Indonesia miliki, namun juga pada kemampuan bangsa Indonesia untuk menciptakan persatuan di tengah keberagaman. Justice Muhammad Ghazali menyebut Indonesia sebagai penggagas Forum Konsultasi Ulama dan Cendikiawan Muslim Sedunia, Indonesia mampu menunjukkan kepada dunia bentuk Islam yang sesungguhnya, sebagai agama yang mampu menengahi segala perbedaan.
“Oleh karena itu, saya melihat masa depan yang hebat untuk bangsa ini, bukan hanya karena sumber daya ekonomi dan materi, tapi karena kemampuannya untuk menyerap berbagai perbedaan pandangan untuk menciptakan persatuan dari keberagaman. Menggabungkan berbagai bagian menjadi satu agenda nasional. Dengan adanya inisiatif dari negeri ini untuk dunia muslim, apapun yang kita diskusikan tentang Wasathiyyah, telah lebih menjelaskan lagi pandangan kita tentang bagaimana menghadirkan Islam pada masa sekarang. Dan saya harap upaya ini akan berlanjut dan kelanjutannya akan memberikan hasil yang bermanfaat insyaallah.”
Lebih lanjut Justice Muhammad Ghazali mengatakan, bangsa Indonesia memiliki modal alami yang menghasilkan inisiatif penyelenggaraan Forum Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendikiawan Muslim Sedunia. Menurutnya, modal tersebut terletak pada kekayaan budaya dan sejarah yang telah membentuk masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang besar. Bangsa Indonesia jika dibandingkan dengan bangsa lain, telah memimpin dengan modal yang lengkap dan kualifikasi yang alami untuk melawan tantangan yang datang. (ndy)