Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya menyatakan, Wisata kuliner memberikan kontribusi tertinggi bagi PDB (Produk Domestik Bruto), yaitu 42 persen. Selain itu, kuliner juga menjadi hal pertama yang dicari oleh para Wisatawan Mancanegara (wisman). Karenanya, baru-baru ini Kementerian Pariwisata (kemenpar) menetapkan tiga destinasi wisata kuliner yakni Bali, Bandung dan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, Semarang). Cara ini dinilai mampu melestarikan kuliner nusantara Indonesia sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Terlebih Indonesia dinilai memiliki potensi besar dalam mengembangkan gastronomi dengan keunikan dan keanekaragaman etnik serta budaya suku.
Kementerian Pariwisata sendiri awalnya menetapkan 10 destinasi wisata kuliner yang kemudian diseleksi kembali menjadi tiga destinasi wisata kuliner utama Indonesia. Penetapan tiga destinasi tersebut tentunya bukanlah tanpa alasan melainkan berdasarkan beberapa kelayakan. Diantaranya produk dan daya tarik utama, pengemasan produk dan even, kelayakan pelayanan, kelayakan lingkungan, kelayakan bisnis serta peranan pemerintah dalam pengembangan destinasi wisata kuliner. Penilaian ini dilakukan oleh tim khusus terdiri dari para pakar yang dibentuk oleh Kementerian Pariwisata untuk melakukan penilaian ke berbagai daerah pada tahun 2015. Tim tersebut bekerja selama setahun untuk menilai semua destinasi yang kulinernya cukup didengar orang.Tak hanya berhenti sampai di situ. Tim tersebut pun juga menilai berdasarkan 3P yang ditetapkan Kementerian Pariwisata, yakni produk, pelaku dan pemerintah daerah. Produk yang dimiliki destinasi tersebut harus unik dan otentik. Sehingga harus memiliki makanan yang populer.
Selain itu, produk ini ada pelaku usahanya. Hal ini terkait bisnis dan lokusnya. Di mana destinasi tersebut memiliki tempat makan yang memadai. Tim ini pun juga melakukan kurasi terhadap pelaku dari segi kebersihannya. Terakhir, tim menilai dari komitmen Pemerintah daerah (pemda) setempat. Aspek ini memiliki penilaian yang paling tinggi. Karena jika wilayahnya sudah ditetapkan menjadi destinasi wisata kuliner namun tidak ada follow up dari pemerintah, akan menjadi sia-sia. Komitmen Pemda sendiri dibuktikan dengan adanya pengembangan dan promosi. Oleh karena itu, Kemenpar dan Pemda setempat membuat MOU untuk pengembangan dan promosi wilayah yang terpilih menjadi destinasi wisata kuliner. Destinasi wisata kuliner inipun akan disertifikasi oleh United Nation World Tourim Organization yang menjadi organisasi PBB tertinggi untuk urusan pariwisata. Sementara sebelumnya, Kemenpar telah menetapkan lima makanan daerah sebagai makanan nasional yaitu rendang, soto, nasi goreng, sate dan gado-gado.
Pelangi Nada edisi kali ini, akan menghadirkan lagu-lagu pop nostalgia dari Krisdayanti. Mengawali perjumpaan, saya hadirkan lagu berjudul “Ku Tak Sanggup”. karier Krisdayanti bermula sejak ia pindah ke Jakarta bersama keluarga pada tahun 1984. Tahun 1987, saat penyanyi yang akrab disebut KD ini menginjak usia 12 tahun, ia merilis album bertajuk “Burung-Burung Malam”. Sayang album ini gagal di pasaran. Namun, kegagalan tak membuat dirinya patah semangat. KD mulai aktif menunjukan bakatnya pada masyarakat dengan mengikuti berbagai kompetisi bernyanyi. Dari semua kompetisi, tahun 1992, ia berhasil menjuarai Asian Bagus, suatu kompetisi bernyanyi bertaraf internasional. Sejak saat itu lah nama KD mulai dikenal oleh masyarakat luas. demikian lagu “Terserah” yang dinyanyikan oleh KD. Penyanyi kelahiran Batu, Jawa Timur ini sudah memiliki bakat bernyanyi sejak kecil. Darah seni KD, berasal dari sang ayah, seorang seniman keroncong dan keluarga sang ibu yang mahir bernyanyi.Tahun 1995, KD merilis album pertamanya bertajuk “Terserah” dengan lagu andalan berjudul sama dengan nama albumnya, Terserah. Album ini diproduseri Handy Wijaya dan melibatkan pencipta lagu kenamaan Indonesia seperti Indra Lesmana, Yudis Dwikorana, dan Mares Soplanit. Lagu “Terserah” mengisahkan tentang seorang wanita yang pasrah atas pendapat sang kekasih tentang dirinya setelah tidak sengaja membaca curahan hatinya dalam sebuah buku harian. Pendengar, selanjutnya saya hadirkan kembali lagu lainnya dari KD berjudul “Menghitung Hari”. kesuksesan album “Terserah” tak lantas membuat KD berpuas diri. Ia kembali merilis album pada tahun 1998 bertajuk “Sayang”. Dalam album ini KD menjadi produser rekaman untuk kali pertama. Bahkan ia juga menciptakan dua buah lagu dalam album ini. Salah satu single andalan yang menjadi hits dalam album ini adalah lagu berjudul “Menghitung Hari”. Namun lagu ini bukan ciptaan KD melainkan Melly Goeslaw, salah seorang pencipta lagu dan penyanyi kawakan di Indonesia. Lagu ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang berharap cerita cintanya berakhir jika tiada ketulusan hati dari sang pria. Lagu ini sukses menjadikan KD seorang penyanyi wanita yang sukses di tahun 1990-an.
Edisi kali ini, akan menghadirkan lagu-lagu berirama keroncong yang dibawakan oleh penyanyi-penyanyi berbakat Indonesia.
demikianlah lagu berjudul Kisah Terpendam yang dibawakan oleh Ratna Listy. Sebuah lagu yang bercerita tentang kisah masa lalu saat bersama orang yang disayangi. Ketika senja menjelang kenangan itu kembali hadir, namun kini tinggal kisah sedih yang terpendam.
selain penyanyi, Ratna Listy juga merupakan pemain sinetron dan presenter. Kariernya di dunia hiburan diawali dengan kemenangannya dalam ajang Bintang Radio dan TV se-Jawa Timur pada 1989. Ratna merilis album bertajuk Obsessy pada 1998, Adzan pada 2002 dan sebuah album tradisional yang dibuat bersama Doel Sumbang dan Nini Carlina. selanjutnya kita dengarkan sebuah lagu keroncong berjudul Pertemuan yang dibawakan oleh Ika Sugiono.
Demikianlah lagu berjudul Pertemuan yang dibawakan oleh Ika Sugiono. Sebuah lagu yang bercerita tentang kisah cinta yang berawal dari sebuah pertemuan. Walaupun mencoba menghapuskan namun hati tetap terbelenggu dengan rasa rindu.
Ika Sugiono sebagai salah satu penyanyi keroncong berbakat Indonesia yang merupakan putri dari legendaris keroncong Sugiono. Kariernya di dunia hiburan khususnya tarik suara berawal saat Ika Sugiono menjadi juara pada Bintang Radio dan Televisi Indonesia. Bakat menyanyi juga diikuti oleh anaknya Diah Nungky Sugiono.
selajutnya kami ajak anda mendengarkan 2 buah lagu keroncong, yaitu lagu Mawar Sekuntum yang dibawakan oleh Ratna Listy dan Tanah Air Jaya oleh Titiek.
Kedua lagu ini sekaligus menutup kebersamaan kita pada Pelangi Nada edisi kali ini. Selamat mendengarkan dan sampai jumpa pada pelangi nada edisi berikutnya.
Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak terpilih sebagai film yang mewakili Indonesia pada perhelatan Academy Awards 2019. Film ini akan bersaing untuk menyabet penghargaan kategori Best Foreign Languange. Hingga kini, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak telah mengantongi penghargaan NETPAC pada Festival Film Five Flavours 2017, kemudian Aktris Terbaik dalam Sitges International Fantastic Film Festival 2017 untuk aksi Marsha sebagai Marlina, dan Sinematografi Terbaik di Asia Pasific Film Festival 2018. Ketua Komite Seleksi Oscar 2019 untuk Indonesia, Christine Hakim mengatakan, Ketua Komite Seleksi Oscar 2019 untuk Indonesia.
Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak sebelumnya pernah ditayangkan dalam Asian Project Market di Busan International Festival 2015, Korea Selatan dan cinefondation L'Ateller Cannes Film Festival 2, dan melaju ke berbagai festival. Film ini tayang perdana di Festival Film Cannes pada Mei tahun lalu, kemudian tayang di New Zealand International Film Festival dan Melbourne Film Festival pada Agustus 2017. Sebulan setelahnya, film itu tayang di Toronto International Film Festival. Setelahnya, film ini kembali mengembara di sejumlah festival film internasional termasuk Vancouver International Film Festival yang digelar September dan Oktober, Sitges International Fantastic Film Festival serta Busan International Film Festival yang diselenggarakan pada Oktober 2017. Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak ditayangkan perdana di Indonesia pada 16 November 2017.
Film garapan sutradara Mouly Surya ini mengisahkan tentang seorang janda di Sumba, Marlina, yang diperankan oleh Marsha Timothy. Film bercerita mengenai sekawanan tujuh perampok mendatangi rumah Marlina. Mereka mengancam nyawa, harta dan juga kehormatan Marlina dihadapan suaminya yang sudah berbentuk mumi, duduk di pojok ruangan. Lewat ide cerita dari sineas senior Indonesia Garin Nugroho, Mouly membalut cerita Marlina dengan kultur masyarakat Sumba yang kental. Marlina menjadi film Indonesia pertama yang menerima subsidi bergengsi dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan Prancis, Cinema du Monde.