06
February

 

VOInews.id- Presiden Polandia Andrzej Duda pada Senin mengatakan bahwa Ukraina harus mendapatkan kembali kendali atas semua wilayahnya yang diakui secara internasional, termasuk Krimea, setelah muncul keraguan atas komitmennya pekan lalu. "Saya ingin menekankan hal ini dengan tegas," kata Duda dalam kunjungannya ke Afrika Timur, berbicara dengan Presiden Kenya William Ruto. Pernyataan Duda pekan lalu menimbulkan keraguan tentang komitmennya untuk mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia. Dalam wawancara dengan Kanal Zerol pada Jumat lalu, Duda ditanya apakah dia yakin Ukraina akan merebut kembali Krimea dari Rusia.

 

"Saya tidak tahu apakah mereka akan mendapatkan kembali Krimea, tapi saya yakin mereka akan mendapatkan kembali (wilayah timur) Donetsk dan Luhansk. Krimea juga spesial karena alasan sejarah, karena sebenarnya jika dilihat secara historis, wilayah itu sudah lama di bawah kendali Rusia," katanya. Polandia - yang merupakan salah satu pendukung utama Kiev sejak perangnya dengan Rusia dimulai pada Februari 2022 - memiliki pemerintahan baru yang dipilih pada Oktober lalu, setelah partai berkuasa Hukum dan Keadilan (Law and Justice/PiS) menjalankan kampanye pemilu yang sebagian menyerukan dukungan yang lebih terbatas.

 

Setelah wawancara pada Jumat, Duda memposting pernyataan di X dengan menyebutkan bahwa: "Serangan Rusia terhadap Ukraina dan pendudukan wilayah Ukraina yang diakui secara internasional, termasuk Krimea (pada 2014), adalah sebuah kejahatan." Ia mengatakan bahwa wawancara pada Jumat berlangsung "biasa saja", sembari menambahkan: "Namun, jika menyangkut posisi kami terkait agresi Rusia terhadap Ukraina dan bagaimana perang ini harus diakhiri, maka yang diperlukan adalah pemulihan hukum internasional." "Ini berarti kembalinya Ukraina ke perbatasan yang diakui secara internasional, untuk mengambil kendali penuh atas wilayah-wilayah Ukraina yang diakui secara internasional, termasuk Krimea. Saya ingin menekankan ini dengan tegas," katanya. "Rusia tidak bisa memenangi perang ini, karena jika mereka menang, mereka akan menyerang lagi," katanya.

 

Sumber: Anadolu

05
February

 

VOInews.id- Presiden Namibia Hage Geingob tutup usia pada Minggu dini hari, sebulan setelah mengumumkan penyakit kanker yang dideritanya. Pria berusia 82 tahun itu mengungkapkan penyakitnya kepada publik pada Januari. Sementara itu, kantor presiden mengumumkan bahwa Geingob akan menjalani pengobatan di Amerika Serikat dan akan kembali ke tanah air pada 2 Februari. Melalui pernyataan kepresidenan, penjabat Presiden Nangolo Mbumba mengatakan Geingob meninggal di Rumah Sakit Lady Pohamba di ibu kota Windhoek, tempat dirinya dirawat. “Dia didampingi istri tercinta, Madame Monica Geingos dan anak-anaknya.

 

Bangsa Namibia kehilangan seorang pelayan rakyat yang terhormat, ikon perjuangan pembebasan, arsitek utama Konstitusi kami dan pilar rumah rakyat Namibia,” kata Mbumba. Geingob dilantik menjadi presiden pada 2015 dan menjalani masa jabatan kedua dan terakhir. Tahun lalu Geingob telah melakukan operasi jantung dan pada 2014 dirinya mengaku telah selamat dari kanker prostat. Namibia akan mengelar pemilu presiden dan parlemen pada November mendatang. Partai berkuasa Organisasi Rakyat Afrika Barat Daya (SWAPO), yang memegang kekuasaan sejak Namibia merdeka pada 1990, mencalonkan Netumbo Nandi-Ndaitwah pada pilpres 2024. Netumbo Nandi-Ndaitwah saat ini menjabat sebagai wakil perdana menteri Namibia dan akan menjadi presiden perempuan pertama jika terpilih pada pilpres mendatang.

 

Antar

05
February

 

VOInews.id- Setelah ditutup selama proses renovasi yang berlangsung lebih dari dua tahun, Museum Olimpiade Beijing (Beijing Olympic Museum/BOM) dibuka kembali untuk umum pada Sabtu (3/2) dalam rangka memperingati dua tahun Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Terletak di sebelah selatan National Stadium, yang juga dikenal sebagai "Bird's Nest" (Sarang Burung), BOM yang didirikan pada 2009 itu kini mencakup area seluas 26.000 meter persegi.

 

Dengan lebih dari seribu benda pameran, museum ini menunjukkan warisan Beijing sebagai kota penyelenggara dua Olimpiade. Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach menyampaikan harapan terbaiknya untuk Festival Musim Semi yang akan datang kepada seluruh masyarakat China. Melalui tautan video, dia menyampaikan, "Seluruh masyarakat China patut berbangga dengan kenyataan bahwa Beijing menjadi kota pertama di dunia yang pernah menjadi penyelenggara Olimpiade musim panas maupun musim dingin, kalian telah mengukir sejarah Olimpiade yang luar biasa." "Museum Olimpiade Beijing dengan tampilan baru dan telah ditingkatkan ini menjadi contoh cemerlang dari sebuah warisan yang hidup dan akan terus menginspirasi setiap pengunjung dengan nilai-nilai Olimpiade yang tak lekang oleh waktu," kata Bach.

 

Dalam acara tersebut, sejumlah atlet China, yakni Ye Qiaobo, Deng Yaping, Tong Wen, Wu Dajing, dan Han Xiaopeng juga menyumbangkan koleksi mereka kepada BOM, seperti bet tenis meja, bilah dari sepatu seluncur es, dan alat ski. Wu Dajing, juara Olimpiade Musim Dingin, mengatakan, "Setiap koleksi menceritakan sebuah kisah yang tak terlupakan bagi kami. Saya yakin pameran ini dapat memotivasi lebih banyak orang untuk menggemari olahraga dan merasakan semangat Olimpiade."

 

Antara

05
February

 

VOInews.id- Demonstrasi di Prancis, Swiss, dan Jerman pada Sabtu (3/2) diikuti ribuan orang yang menuntut untuk segera diberlakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. Di Paris, ratusan pengunjuk rasa mengecam serangan Israel ke Gaza serta mengkritik Presiden Emmanuel Macron yang dianggap terlibat membantu Israel dalam menyerang Palestina. Sembari mengibarkan bendera Palestina dan Afrika Selatan, pengunjuk rasa turut menuntut pemerintah Prancis mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

 

Unjuk rasa di Paris tersebut bergabung dengan demonstrasi lainnya yang memprotes undang-undang imigrasi yang disahkan parlemen Prancis Desember lalu. UU tersebut dikecam karena dianggap terlalu dipengaruhi kelompok ekstrem kanan. Sementara itu di Jenewa, Swiss, ribuan pengunjuk rasa berhimpun di pusat kota untuk menyatakan dukungan bagi rakyat Palestina di Gaza. Mereka juga menyatakan dukungan terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

 

Protes terhadap serangan Israel ke Gaza juga berlangsung di Berlin dan diikuti oleh sekitar 2.000 orang. Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan membawa spanduk protes yang di antaranya tertulis "Hentikan genosida di Gaza" dan "Jerman yang membayar, Israel yang mengebom".

 

Seorang pengunjuk rasa, David Kusel, mengecam situasi mengerikan di Gaza serta menuntut gencatan senjata segera, distribusi bantuan kepada rakyat Gaza, serta terwujudnya solusi dua negara. Ia turut mengecam tindakan Israel yang merintangi perdamaian melalui pendirian permukiman ilegalnya dan menyebut upaya untuk menghilangkan rakyat Palestina sebagai "kejahatan luar biasa". Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan setidaknya 27.238 rakyat Palestina dan mencederai 66.452 orang lainnya. Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel disebut tewas akibat serangan Hamas.

 

Antara

Page 28 of 1156